Jakarta (ANTARA) - Perdana Menteri (PM) Pakistan Shehbaz Sharif sempat menyebutkan nama sastrawan ternama Indonesia Sapardi Djoko Damono saat menyatakan rencana mengirim bantuan tenaga kedokteran Pakistan untuk Indonesia sebagai tindakan yang tulus.
Dalam sesi pernyataan bersama (joint statement) bersama Presiden Prabowo Subianto di kediaman resmi perdana menteri (PM House) di Islamabad, Selasa, PM Sharif menjelaskan bahwa kedua pemimpin sepakat untuk mengirim tenaga kedokteran untuk membantu Indonesia menambah jumlah fakultas kedokteran.
"Hari ini kita juga sepakat bahwa kita akan dengan senang hati mengirimkan para dokter, dokter gigi, profesor kedokteran, dan pakar terkait lainnya dari Pakistan ke Indonesia untuk mewujudkan impian Anda, yaitu membangun sejumlah fakultas kedokteran, dan universitas di sana," kata PM Sharif yang disaksikan melalui siaran langsung via Youtube di Jakarta, Rabu dini hari.
Baca juga: Presiden Prabowo disambut upacara militer saat sambangi PM House di Islamabad,
PM Sharif menjelaskan bahwa pemerintah Pakistan siap mengirimkan bantuan tenaga kedokteran dan pakar kesehatan tanpa penundaan, dengan sepenuh hati, selama hal itu memungkinkan.
Sharif pun menyebut nama Sapardi Djoko Darmono sebagai sastrawan sekaligus penyair ternama Indonesia yang menuliskan tentang kehangatan hidup dalam ketulusan. Kehangatan itu tercermin dari hubungan kedua negara, dan pertemuan bersama Presiden Prabowo.
"Jadi, kehangatan ini lahir dari ketulusan, bukan dari protokol rutin. Dan kita sungguh-sungguh merasakan kehangatan itu hari ini, meskipun cuaca semakin dingin di Islamabad dalam beberapa hari mendatang," kata Sharif.
Baca juga: Presiden ingatkan pejabat agar jangan gunakan bencana untuk perkaya diri
Adapun Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah Indonesia dan Pakistan untuk memperkuat kerja sama strategis di berbagai sektor, mulai dari kesehatan, perdagangan, hingga politik luar negeri.
Dalam bidang kesehatan, Presiden Prabowo mengapresiasi komitmen Pakistan untuk mengirimkan tenaga ahli, termasuk dokter dan profesor, guna mendukung program besar Indonesia dalam pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan nasional.
"Maka saya sangat gembira, saya sangat bersyukur bahwa Pakistan bersedia membantu kami di bidang kesehatan dengan mengirimkan dokter, profesor, dan pakar Anda untuk membantu kami di sektor kesehatan," kata Prabowo.
