Jakarta (ANTARA) - Seorang pria menjadi korban salah tangkap oleh warga lantaran diduga sebagai pelaku pencurian kabel PLN di Kali Sekretaris, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Pria itu ditangkap warga dan sejumlah pengemudi ojek online di dekat aliran Kali Sekretaris pada Rabu (19/11) malam.
"Benar, semalam ada yang diamankan warga lalu dibawa ke Polsek," kata Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Kebon Jeruk, AKP Ganda Jaya Sibarani saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Pencurian kabel PLN yang terjadi pada Rabu (19/11) pagi itu memancing kemarahan warga sekitar. Namun demikian, Kepolisian memastikan bahwa pria yang ditangkap warga itu bukanlah pelaku pencurian alias salah sasaran atau salah tangkap.
"Setelah kami lakukan pendalaman, interogasi dan kami cek semuanya, ternyata bukan. Orang yang diamankan ini bukan pelaku yang diduga melakukan pencurian kabel itu, beda orang," kata Ganda.
Baca juga: Korban salah tangkap warga di Sukabumi melapor ke pihak kepolisian
Ganda menjelaskan, insiden salah tangkap ini bermula dari kecurigaan seorang warga di lokasi kejadian pada Rabu malam.
"Pas dilihat warga, dikiranya si pelaku kali tuh, 'Wah, mau maling kabel nih', diteriaki lah sama seorang warga. Langsung dia kabur naik motor," katanya.
Namun, orang yang pertama kali melihat dan meneriaki terduga pelaku itu tak ikut mengejar saat korban melarikan diri. Sementara, warga yang ikut mengejar ternyata tidak mengetahui secara pasti ciri-ciri orang yang pertama kali diteriaki.
Warga lantas mengejar dan menangkap pengendara motor lain yang kebetulan melintas, bukannya orang yang dicurigai saat awal.
"Warga yang meneriaki ini enggak ikut mengejar. Warga lain yang ikut kejar. Nah, warga yang kejar ini kan enggak tahu yang awal diteriaki siapa," katanya.
Baca juga: Kapolres Bogor minta maaf atas peristiwa salah tangkap yang dilakukan anggotanya
Ketika dikejar, ternyata salah orang. "Beda orang antara yang diteriaki dengan yang diamankan," katanya.
Insiden salah tangkap ini dipastikan oleh polisi setelah memeriksa sejumlah saksi.
"Kita periksa semua itu, mulai dari warga yang pertama kali meneriaki, yang mengejar dan yang diamankan ini. Ternyata bukan. Yang diduga pelaku (awal) itu naik motornya apa, yang diamankan naik motor apa, itu beda," katanya.
Kendati demikian, Ganda juga memastikan tidak ada aksi main hakim sendiri atau kekerasan fisik yang dialami oleh pria korban salah tangkap tersebut. Korban hanya mengalami kepanikan karena tiba-tiba dikejar massa.
"Enggak kenapa-kenapa, enggak diapa-apakan (dipukul). Dia cuma takut saja, panik, tiba-tiba dikejar warga. Dia juga enggak tahu kenapa, akhirnya dia bilang, 'Ini kenapa? Saya enggak ngapa-ngapain'," kata dia.
Baca juga: Kapolres Sukabumi instruksikan Propam lakukan penyelidikan kasus salah tangkap
Polisi pun akhirnya melepaskan kembali pria yang menjadi korban salah tangkap tersebut.
Ganda menegaskan, pihaknya masih melanjutkan penyelidikan untuk memburu pelaku yang sebenarnya. "Ke depannya tetap kami lanjutkan penyelidikan. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak PLN," katanya.
Dalam video viral yang diunggah oleh akun Instagram @warga.jakbar, pencurian dilakukan oleh tiga orang.
Satu orang eksekutor bercelana jeans tanpa baju berjalan di atas jembatan sambil membawa karung berisi kabel curian. Sedangkan dua rekannya menunggu di seberang kali untuk menerima lemparan karung itu.
Suara orang yang membuat video itu pun tak dihiraukan oleh para pelaku. Karung berisi kabel curian disimpan pada sepeda motor, lalu mereka beranjak meninggalkan lokasi.
