Kabupaten Bogor (ANTARA) - Buah campolay menjadi bahan lokal unggulan yang dikembangkan masyarakat Desa Gunungsari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melalui inovasi produk pangan sehat bernilai ekonomi tinggi hasil pendampingan Universitas Djuanda.
Dalam keterangan tertulis di Bogor, Rabu, program pengabdian masyarakat tersebut dilaksanakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Djuanda di bawah bimbingan Aminullah dari tim dosen dan Hafidh Alauddin Robbani dari BEM.
Kegiatan pengabdian masyarakat tersebut melibatkan Karang Taruna dan Kelompok Wanita Tani (KWT) di Aula Desa Gunungsari serta Rumah Seni Budaya Perumahan Indogreen.
Baca juga: Universitas Djuanda kenalkan siswa madrasah pertanian terpadu di Tapos Farm
Program yang didanai Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal (Ditjen) Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) tahun pendanaan 2025 itu bertujuan meningkatkan ekonomi masyarakat melalui inovasi pangan berbasis bahan lokal.
Peserta dilatih mengolah buah campolay menjadi yogurt fungsional dan sorbet bernilai jual tinggi. Pelatihan mencakup pengenalan bahan, teknik fermentasi higienis, pengemasan, hingga strategi pemasaran produk.
Ketua KWT Desa Gunungsari Rahayu berharap pelatihan ini menjadi awal terbentuknya produk khas desa.
Baca juga: Universitas Djuanda gelar SDGs Talk bahas pembangunan berkelanjutan
“Kami ingin yogurt campolay ini tidak hanya berhenti di pelatihan, tapi benar-benar bisa dikembangkan dan dipasarkan sebagai produk unggulan Desa Gunungsari,” ujarnya.
Kegiatan ini membuka wawasan generasi muda mengenai potensi sumber daya lokal dan pentingnya inovasi dalam pembangunan ekonomi desa.
Selain pelatihan produksi, program tersebut juga mencakup pembuatan desain kemasan, label produk, pengurusan nomor izin berusaha, serta pelatihan pemasaran agar produk dapat bersaing di pasar lebih luas.
