Bogor (ANTARA) - Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanegara memaparkan Program Tim Ekspedisi Patriot di IPB dengan program "Indonesia Punya Kamu 2025” di Graha Widya Wisuda IPB University, Selasa.
"Program ini melibatkan mahasiswa dari tujuh perguruan tinggi terbaik yang berkolaborasi dengan 17 perguruan tinggi daerah," kata Iftitah Sulaiman Suryanegara, di Bogor, Selasa.
Ia mengatakan sebanyak 2.000 peneliti muda telah diterjunkan ke 154 kawasan transmigrasi di Maluku, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, Kalimantan, hingga Sumatra untuk melakukan riset, kajian, dan pendampingan masyarakat.
Iftitah menjelaskan bahwa transmigrasi saat ini tidak lagi sebatas perpindahan penduduk, melainkan upaya meningkatkan kesejahteraan melalui distribusi sumber daya manusia unggul.
“Mereka bisa melakukan riset, penelitian, sekaligus pengabdian kepada masyarakat. Dalam hal ini pendampingan kepada masyarakat transmigran, sehingga masyarakat memiliki perspektif lebih baik untuk melihat kekayaan sumber daya alam kita dan bagaimana mengolahnya, tidak hanya mengeksploitasinya, tetapi juga menjaga keberlanjutannya,” ujar Iftitah.
Ia menambahkan, Tim Ekspedisi Patriot menjadi langkah awal sebelum program beasiswa Patriot diluncurkan pada tahun depan. Skema ini akan membuka kesempatan pendidikan S-2 dan S-3 berbasis kuliah jarak jauh di kawasan transmigrasi, sekaligus memberi peluang riset yang lebih aplikatif.
Selain itu, Kementerian Transmigrasi menyiapkan opsi S-2 komparatif, yaitu kesempatan bagi lulusan magister untuk kembali menempuh studi magister di universitas top dunia.
“Harapannya anak muda Indonesia bisa terkoneksi secara global dan melahirkan penelitian yang diakui dunia,” kata Iftitah.
Kehadiran Menteri Transmigrasi melengkapi jajaran tokoh nasional yang tampil dalam IPK 2025. Acara ini diselenggarakan berkat kolaborasi Garuda TV, Indozone, On Us Asia, Perum LKBN ANTARA, serta IPB University, dan mengusung tema besar “Farm the Future: Anak Muda Saatnya Bawa Pertanian ke Next Level.”
