Batam, Kepulauan Riau (ANTARA) - Menteri Transmigrasi (Mentrans) Iftitah Sulaiman Suryanegara menyampaikan bahwa pelaksanaan program transmigrasi saat ini berfokus untuk meningkatkan pendapatan masyarakat peserta program tersebut.
“Jika disampaikan bahwa transmigrasi adalah untuk menyejahterakan masyarakat, sepertinya terlalu abstrak (tidak terukur nilai pastinya), tapi jika dikatakan transmigrasi untuk meningkatkan pendapatan, itu lebih jelas nilainya,” kata dia di Batam, Kepulauan Riau, Minggu (30/3).
Ia mengatakan bahwa program transmigrasi tidak lagi sekadar memindahkan masyarakat untuk tinggal di tempat yang jarang penduduk, akan tetapi untuk menyejahterakan masyarakat, salah satunya diukur dengan peningkatan pendapatan.
Melalui program transmigrasi lokal, pihaknya saat ini tengah mencari win win solution terkait dengan konflik tanah adat di Rempang, Kepulauan Riau, akibat pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City.
Baca juga: Menteri Transmigrasi kunjungan kerja ke Rempang saat Lebaran
Terdapat sejumlah warga yang sudah bersedia untuk berpartisipasi dalam program transmigrasi lokal ke Rempang Eco City, sedangkan sebagian lainnya tetap menolak.
Per Maret 2025, Kementerian Transmigrasi (Kementrans) dan BP Batam mencatat 436 kepala keluarga (KK) sudah mendaftar program transmigrasi, 232 KK telah pindah ke hunian sementara, sedangkan 68 KK telah pindah ke hunian tetap dan telah menerima sertifikat hak milik (SHM).