Jakarta (ANTARA) - Kementerian Transmigrasi (Kementrans) berupaya memperkuat pemberdayaan masyarakat di kawasan tujuan transmigrasi agar warga setempat tidak sekadar menjadi penonton, tapi dapat berpartisipasi dan menikmati hasil pembangunan dari program transmigrasi.
Untuk mendukung upaya pemberdayaan tersebut, Menteri Transmigrasi (Mentrans) Iftitah Sulaiman Suryanagara menyatakan bahwa pihaknya tengah mengembangkan Program Transmigrasi Patriot yang akan memberikan beasiswa dan kesempatan melakukan penelitian di kawasan transmigrasi bagi para mahasiswa, akademisi, maupun lulusan sarjana.
“Trans Patriot (Program Transmigrasi Patriot) kami dedikasikan untuk anak muda yang ingin membangun negeri. Karena kunci dari kesejahteraan adalah pendidikan secara luas, kami tidak ingin warga lokal hanya jadi penonton di tanahnya sendiri,” kata Iftitah Sulaiman Suryanagara di Jakarta, Kamis.
Selain program tersebut, pihaknya juga berkolaborasi untuk mengembangkan kawasan transmigrasi sekaligus memberdayakan masyarakat setempat dengan sejumlah pihak, salah satunya Pandu Tani Indonesia (Patani).
Baca juga: Menteri Transmigrasi sebut transmigrasi bertujuan tingkatkan pendapatan warga
Baca juga: Mentrans Iftitah: Jepang investasi di area transmigrasi
Iftitah mengatakan bahwa kerja sama dengan Patani merupakan langkah konkret mempercepat pembangunan kawasan transmigrasi melalui pertanian berkelanjutan dan penguatan sumber daya manusia (SDM).
Ia menyampaikan bahwa upaya tersebut diperlukan untuk mentransformasi area transmigrasi menjadi kawasan ekonomi terintegrasi yang tidak bergantung terhadap dana APBN.
Ia berharap daerah transmigrasi ke depannya dapat dikembangkan dengan melibatkan investor dan partisipasi aktif masyarakat lokal, sehingga dibutuhkan kapasitas SDM yang memadai.
“Kata kuncinya adalah pembangunan manusia. Kami tidak hanya membangun kawasan ekonomi, tetapi juga SDM yang produktif, mandiri, dan berdikari,” ucap Iftitah.
Ia pun mengarahkan jajarannya, terutama Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (Ditjen PPKTrans), untuk memprioritaskan pembukaan lapangan kerja melalui berbagai pilot project.
Baca juga: Mentrans sebut kebijakan transmigrasi kini berbeda dengan masa Orba
“Saya sudah arahkan Dirjen (Direktur Jenderal) PPKTrans (Sigit Mustofa Nurudin) untuk mulai pilot project berskala kecil, namun berdampak besar. Kami butuh mitra seperti Pandu Tani untuk menyiapkan transmigran agar lebih siap dan produktif,” ujar Iftitah.
Ketua Umum Patani Sarjan Tahir menuturkan bahwa upaya Kementrans tersebut sesuai dengan visi dan misi pihaknya, yakni meningkatkan kesejahteraan petani, nelayan, dan UMKM melalui pemberdayaan ekonomi berbasis bisnis yang inklusif.
Pihaknya pun telah melakukan langkah konkret untuk mendukung transformasi program transmigrasi saat ini dengan melakukan survei lapangan untuk mengetahui potensi di berbagai kawasan transmigrasi.
“Seminggu setelah Menteri Transmigrasi dilantik dan dihidupkannya Kementerian Transmigrasi, kami langsung survei kawasan transmigrasi. Kami percaya dengan pemanfaatan lahan secara berkelanjutan, kisah sukses seperti transmigran di kawasan Telang (salah satu area transmigrasi di Sumatera Selatan) akan terulang,” kata Sarjan Tahir.