Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menetapkan 15 acara besar dalam Calendar of Event (CoE) Makassar 2026 sebagai langkah strategis menjadikan kota tersebut tujuan wisata dan ajang menarik sepanjang tahun.
"Kita ingin setiap bulan di Makassar selalu ada alasan untuk didatangi. Bukan memilih bulan, tapi memilih event (acara) apa yang ingin disaksikan di Makassar,” kata Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu.
Total 15 acara skala besar di mana salah satunya adalah Festival Muara yang Munafri gagas sebagai top event disiapkan dalam CoE Makassar 2026. Selain itu terdapat 72 ajang pendukung yang pelaksanaannya bergantian sepanjang tahun.
Baca juga: GWK Bali siapkan pertunjukan kembang api terbesar di malam pergantian tahun
Menurut dia, beberapa agenda budaya seperti Attayang Sunset (Menanti matahari terbenam) dan pagelaran kesenian lain juga akan hadir hampir setiap bulan sebagai kalender budaya tetap Kota Makassar.
"Kehadiran kalender event ini merupakan peta jalan pariwisata Kota Makassar selama satu tahun penuh ke depan, di 2026," katanya.
Adanya Calendar of Event Makassar 2026, kata Munafri, menegaskan posisi kota daeng sebagai kota event, kota budaya, dan kota kolaborasi, yang siap menyambut wisatawan sepanjang tahun dengan pengalaman yang autentik dan berkelas.
Baca juga: Wonderful Indonesia Diving Directory rujukan penyelam
Ia menekankan bahwa setiap ajang wisata tersebut harus memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat, mulai dari pelaku UMKM, sanggar seni, penyelenggara acara, hingga industri perhotelan dan pariwisata pendukung.
“Kita ingin event ini berdampak langsung, bukan hanya dinikmati segelintir orang, tapi menggerakkan ekonomi lokal secara merata,” ujar dia.
Ia juga menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga kualitas layanan pariwisata, termasuk kebersihan fasilitas umum, keramahan warga, serta bebas dari pungutan liar.
Baca juga: Mandalika run: Paduan sempurna olahraga dan wisata bahari
Ia juga mendorong kolaborasi luas dengan anak muda, komunitas kreatif, dan pelaku industri untuk memperbesar acara yang sudah ada, bukan sekadar menciptakan acara baru tanpa karakter.
Untuk itu, Munafri menegaskan dukungan Pemerintah Kota Makassar terhadap industri kreatif dan promosi pariwisata.
Ia membuka ruang selebar-lebarnya bagi pelaku industri kreatif, termasuk musik, film, dan seni pertunjukan, bahkan menantang hadirnya konser artis nasional dan produksi film besar di Makassar.
“Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Ini harus menjadi gerakan bersama seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) agar event-event di Makassar benar-benar membawa manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat,” ujar dia.
