Berau, Kaltim (ANTARA) - Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, menyiapkan dua pos pelayanan terpadu (posyandu) di dua kampung menjadi contoh penerapan enam standar pelayanan minimal, untuk mendorong literasi keluarga, pencegahan stunting, perbaikan sanitasi lingkungan, hingga penguatan ketahanan sosial.
Terlebih berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, prevalensi stunting di Kabupaten Berau sebesar 23,4 persen, sehingga diupayakan terus menurun mulai tahun ini hingga tahun-tahun mendatang, maka kerja sama lintas sektor dan optimalisasi peran lembaga dikuatkan, termasuk peran posyandu.
"Mulai kini posyandu di Berau diarahkan menjadi pusat layanan dasar kampung yang menjangkau lebih luas, bukan sekadar pelayanan kesehatan ibu dan anak. Memang tidak bisa sekaligus, jadi kami mulai dari dua kampung dulu," ujar Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten Berau Sri Aslinda Gamalis di Tanjung Redeb, Berau, Sabtu.
Baca juga: Bupati Subang: Kader posyandu ujung tombak pelayanan kesehatan
Dua kampung yang disiapkan sebagai penerapan posyandu enam standar pelayanan minimal (SPM) itu adalah Kampung Sukan Tengah di Kecamatan Sambaliung dan Kampung Labanan Jaya di Kecamatan Teluk Bayur.
Kedua kampung ini dijadikan persiapan karena keduanya dinilai mampu menjalankan layanan posyandu secara terintegrasi dan berkelanjutan, sehingga diharapkan menjadi acuan pengembangan posyandu bagi kampung-kampung lain di kabupaten tersebut.
Penerapan enam SPM bertujuan untuk menghadirkan layanan yang lebih dekat, terpadu, dan mudah diakses warga kampung, sebagai langkah strategis dalam perubahan peran posyandu dalam pelayanan, sehingga menuntut kesiapan kader dan dukungan lintas sektor di tingkat kampung.
Baca juga: Dinkes Balikpapan optimalkan peran posyandu di tiap kelurahan untuk tekan angka stunting
Ia menyebut, enam SPM merupakan konsep mengintegrasikan enam bidang layanan yang meliputi pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat, serta bidang sosial.
"Melalui integrasikan enam SPM, tentu kami terus mendorong posyandu memberikan layanan lebih komprehensif yang diharapkan dapat meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah yang dimulai dari tingkat kampung," katanya.
Sedangkan untuk mendukung peran tersebut, posyandu pun menerima dukungan sarana prasarana yang menyentuh kebutuhan riil di lapangan, mulai dari fasilitas sanitasi, perlengkapan kebencanaan, hingga penunjang operasional, dengan penyerahan bantuan dilakukan pada Kamis (18/12/2025).
