Kendari (ANTARA) - Desa Wisata Namu, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara fokus mengembangkan berbagai potensi wisata keindahan bawah laut bahari berbasis lingkungan dan konservasi laut di wilayahnya.
Kepala Desa Namu Nikson saat ditemui di Konsel, Sabtu, mengatakan bahwa sejumlah potensi wisata yang berbasis lingkungan dan konservasi laut tersebut dikelola langsung oleh masyarakat desa, dan pihaknya telah melakukan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat untuk menjaga keberlanjutan desa wisata itu.
"Kami terus mengadakan edukasi pada masyarakat bahwa wisata itu ketika kita jaga budaya dan tradisinya akan berlanjut sampai ke anak cucu kita," kata Nikson.
Dia menyebutkan potensi wisata bahari yang dapat dinikmati di Desa Namu, Kecamatan Laonti, diantaranya hamparan pantai pasir putih, pesona karang dan biota bawah laut untuk wisata snorkeling dan diving.
Selain wisata bahari, area berkemah atau camping ground, dan air terjun juga dapat dinikmati di desa tersebut.
"Potensi wisata yang ada di Desa Namu ini, seperti area kemping, air terjun, pasir putih, dan wisata bawah laut. Jadi, sementara kami fokus untuk bawah laut," ujarnya.
Ia menjelaskan, untuk wisata bawah laut pihaknya menyediakan 15 buah snorkeling untuk wisatawan yang ingin menikmati pesona keindahan bawah laut di desa wisata tersebut. Sementara Diving pihaknya akan menyiapkan, yaitu sebanyak tiga paket.
Desa Namu ditetapkan sebagai desa wisata sejak tahun 2017 dan sudah masuk 500 besar dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2023.
Adapun jumlah penduduk yang ada di Desa Namu ini sebanyak 446 jiwa yang terdiri dari 142 kepala keluarga (KK).
