Palu (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palu mengajak masyarakat di ibu kota Sulawesi Tengah itu untuk jangan malu melakukan tes HIV rutin, terutama kelompok-kelompok berisiko.
"HIV/AIDS bukan aib yang harus disembunyikan, pengecekan secara berkala perlu untuk mengetahui seberapa besar penularan penyakit di masyarakat," kata kepala Dinas Kesehatan Kota Palu Rochmat Jasin saat menjadi pembicara dalam dialog interaktif aksi remaja peduli HIV/AIDS Kota Palu, Sabtu.
Ia menjelaskan kerentanan penularan HIV dapat terjadi dari perilaku pergaulan bebas atau seks bebas, hal itu tentu berisiko tinggi terjangkit virus HIV.
Menurut data Dinkes Kota Palu sejak Tahun 2002 hingga Mei 2025 telah tercatat 1.815 kasus HIV di ibu kota Sulawesi Tengah. hingga kini penyakit HIV belum bisa disembuhkan sepenuhnya.
Baca juga: Kemenkes temukan 356.638 orang dari 564 ribu ODHIV per Maret 2025
Baca juga: Lapas Selong Lombok Timur lakukan screening penyakit TB dan HIV/AIDS warga binaan
"Stop pergaulan bebas, termasuk narkoba. Karena pergaulan dengan gonta-ganti pasangan sangat berisiko tinggi," ujarnya.
Ia mengemukakan, saat ini upaya dilakukan Dinkes Kota Palu dalam menekan penularan penyakit tersebut melalui langkah pencegahan, karena sekali orang terkena HIV maka seumur hidup akan terus hidup dengan virus.
Penanganan dilakukan Dinkes melalui slogan STOP yakni Suluh, Temukan, Obati, dan Pertahankan, cara ini dinilai dapat memberikan dampak positif dalam menekan penularan penyakit.
Dia menjelaskan, Suluh artinya melakukan penyuluhan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk para Duta Generasi Berencana (GenRe) dan elemen masyarakat lainnya.
Lalu Temukan yakni upaya penemuan kasus melalui tes HIV secara aktif pada kelompok-kelompok berisiko.
Baca juga: Dinas Kesehatan sebut hasil pendataan HIV/AIDS di Gorontalo capai 1.257 kasus
“Semakin banyak dilakukan tes, maka akan semakin banyak kasus baru ditemukan. Ini penting untuk penanganan dini,” ucap Rochmat.
Kemudian Obati, yakni metode menyediakan pengobatan secara gratis bagi orang yang terinfeksi HIV supaya tidak berkembang menjadi AIDS.
Pertahankan, yakni mempertahankan semua upaya pencegahan mulai dari penyuluhan, testing, hingga pengobatan yang terus dilakukan secara berkelanjutan.
"Kami konsisten memberikan pelayanan konseling kepada masyarakat dalam melakukan pencegahan maupun pengobatan," kata dia.
