Jakarta (ANTARA) - Sejauh ini upaya yang kerap dilakukan Pemprov DKI Jakarta adalah mengeluarkan pengumuman bakal adanya banjir rob. Pengumuman yang disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) merupakan prakiraan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
BPBD DKI Jakarta mengeluarkan peringatan di laman resmi Instagram @bpbddkijakarta yang meminta warga Jakarta mewaspadai potensi banjir pesisir selama sepekan, 24-31 Mei 2025 yang dipicu fenomena super new moon pada 27 Mei. Fenomena ini berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta.
Selain itu BPBD DKI Jakarta juga menempatkan sejumlah personel di titik lokasi rawan banjir rob seperti Muara Angke, Kamal Muara, Kapuk Muara, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru dan Tanjung Priok untuk melaporkan ketinggian air.
Sementara Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara juga telah melakukan perawatan mesin-mesin pompa yang ada di sejumlah lokasi untuk memindahkan air banjir ke sejumlah aliran sungai yang ada dan membuat banjir cepat lebih surut.
Sudin SDA berupaya mempercepat aliran banjir rob ke dalam waduk menggunakan sistem pompa dan sodetan sehingga genangan bisa segera surut.
Sudin SDA sudah membuat tiga sodetan di kawasan Muara Angke dan menambah satu sodetan lagi dengan ukuran 1.000 m x 1.000 m yang bertujuan untuk mempercepat aliran air di kawasan yang tergenang air menuju waduk. Selain itu sudah ada tujuh stasiun pompa yang bisa menghisap air dengan cepat. Ada lima unit pompa di waduk Pluit dan dua pompa di Kali Asin.
Kehadiran sodetan dan pompa air dengan kapasitas 7.000 liter per detik harusnya dapat membuat genangan air cepat surut.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono saat bertemu Gubernur DKI Jakarta dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD DKI Jakarta 2025-2029 menegaskan pentingnya pembangunan tanggul laut raksasa.
AHY menilai tanggul ini untuk menghadapi ancaman rob dan penurunan muka tanah di pesisir utara Jakarta. Penurunan tanah bisa mencapai 10 centimeter per tahun. Proyek tanggul raksasa ini juga menjadi fokus Presiden Prabowo Subianto.
AHY juga menambahkan pemerintah pusat ikut mencarikan solusi untuk menangani masalah banjir akibat kenaikan air laut yang tak berkesudahan itu dan mendorong penggunaan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk proyek tanggul laut yang berkelanjutan sekaligus menguntungkan.
Pembangunan tanggul laut di pesisir Jakarta menjadi solusi jitu tapi dana yang harus digelontorkan untuk menghadirkan tanggul tentu tidak sedikit.Butuh kolaborasi semua pihak, baik pemerintah daerah, pemerintah pusat dan swasta agar tanggul itu segera hadir dan menjadikan warga pesisir utara tak lagi repot berurusan dengan banjir air laut. Semoga lekas terealisasi.
Baca juga: Ratusan rumah di Pluit kebanjiran rob
Baca juga: Banjir rob di RW 22 Pluit Jakut 50 centimeter di Rabu dinihari