Depok (ANTARA) - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok Nessi Anissa Handari menyatakan memberikan bantuan psikologis kepada korban pelecehan seksual yang dialami siswa SMP.
"Kami telah mendatangi sekolahnya untuk menelusuri langsung kasus pelecehan anak tersebut," kata Nessi di Depok, Jumat.
Lebih lanjut Nessi mengatakan telah menemui kepala sekolah tersebut untuk menggali lebih dalam kasus pelecehan anak dibawah umur.
"Tentunya kami membantu pemulihan trauma bagi korban," katanya.
Baca juga: Disdik Depok nonaktifkan oknum guru yang diduga lakukan pelecehan seksual
Baca juga: Belasan pelajar SMKN 56 Jakarta jalani visum untuk ungkap pelecehan seksual oleh oknum guru
Menurut dia pihaknya selain memberikan bantuan psikologis juga memberikan bantuan hukum bagi anak yang menjadi korban pelecehan seksual.
"Kami komitmen memberikan pendampingan terutama perempuan dan anak dengan serius dan penuh empati," ujarnya.
Nessi berharap bantuan psikologis dan hukum ini semoga berjalan lancar dan korban mengalami pemulihan kembali mentalnya.
"Terimakasih kepada warga Depok yang melaporkan kasus-kasus yang ada di masyarakat.
Baca juga: Waduh, oknum guru honorer di Gorontalo jadi tersangka kasus pelecehan seksual
Sebelumnya orang tua siswi yang mengalami tindak asusila melaporkan kasus tersebut ke Polres Metro Depok.
Kejadian tindak asusila terjadi pada bulan Maret 2025 bertepatan bulan puasa. Siswi kala itu tengah mengikuti pesantren kilat.
Kasus dugaan asusila ini dilaporkan ke Polres Metro Depok dengan nomor L/B/1019/V/2025/SPKT/Polres Metro Depok, tanggal 22 Mei 2025, atas dugaan tindak pidana Kejahatan Perlindungan Anak.
Pemkot Depok beri bantuan psikologis siswa SMP korban dugaan pelecehan seksual
Jumat, 23 Mei 2025 17:46 WIB

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok Nessi Anissa Handari (ANTARA/HO-Pemkot Depok)