Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat gencar mengkampanyekan pola makan beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal kepada kalangan pelajar sebagai upaya mencegah penyakit tumbuh kembang atau stunting.
Kegiatan kali ini menyasar ratusan pelajar SMAN 5 Tambun Selatan, dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bekasi Marlynda Ade Kuswara Kunang, Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi Imam Santoso serta narasumber dari Badan Pangan Nasional Lita Ramayulis.
"Pola makan B2SA ini penting sebagai pondasi menciptakan generasi muda yang sehat dan cerdas," kata Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bekasi Marlynda Ade Kuswara Kunang di lokasi, Rabu.
Ia mengaku marak konsumsi makanan instan di kalangan remaja merupakan tantangan signifikan terhadap pola makan sehat generasi muda saat ini. Pola makan asal kenyang dan mengutamakan makanan instan serta olahan menjadi masalah utama di kalangan remaja.
Baca juga: Pemkab Bekasi kenalkan pola makan B2SA kepada pelajar ciptakan generasi sehat
"Banyak remaja memilih makanan instan dan camilan olahan karena praktis tanpa mempertimbangkan nilai gizi. Hal ini berisiko terhadap kesehatan mereka jangka panjang," katanya.
Marlynda menyatakan kampanye pola makan B2SA ini bertujuan memberikan edukasi sekaligus mengarahkan kepada siswa agar lebih bijak dalam memilih makanan.
"Harapannya, siswa SMA Negeri 5 Tambun Selatan ini dapat menjadi duta perubahan, mempromosikan pola makan sehat di sekolah dan lingkungan keluarga mereka," katanya.
Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi Imam Santoso menambahkan kegiatan ini dalam rangka meningkatkan pemahaman dan motivasi pelajar agar mau konsumsi pangan B2SA.
"Masalah gizi saat ini menjadi fokus pemerintah daerah di antaranya dalam rangka pencegahan stunting serta meningkatkan kesadaran para pelajar mengenai makanan layak konsumsi," katanya.
Baca juga: Rumah Pangan B2SA dan usaha penanganan stunting berkelanjutan
Imam menyatakan tujuan pemerintah daerah gencar mengkampanyekan diversifikasi konsumsi pangan juga untuk mengatasi masalah food waste dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat.
"Pola konsumsi pangan sehat sangat penting agar masyarakat tetap aktif dan produktif. Oleh karena itu, pemerintah berupaya mengubah pola konsumsi masyarakat agar lebih beragam, mencakup karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, Dengan konsumsi berbagai jenis pangan, kualitas gizi masyarakat akan meningkat," kata dia.
