Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menyebutkan keberadaan objek wisata religi dan sejarah menjadi tempat primadona bagi pengunjung karena mereka bisa menikmati keindahan alam serta menawarkan nilai spritual dan historis,
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Batang Ulul Azmi di Batang, Selasa, mengatakan bahwa meski destinasi alam tetap populer namun situs religi dan sejarah seperti situs Maulana Mahgribi di Wonobodro masih menjadi lokasi favorit bagi para pengunjung.
"Ya situs Syekh Maulana Maghribi Wonobodro masih menduduki peringkat pertama dengan jumlah 533.046 pengunjung atau menyumbang lebih dari sepertiga daripada total kunjungan tahun ini," katanya.
Baca juga: Kabupaten Batang siapkan penataan Pantai Sigandu
Baca juga: Pemkab Batang minta duta wisata terpilih promosikan dan kembangkan pariwisata
Menurut dia, dominasi kunjungan ke situs religi dan sejarah ini menandai pergeseran minat wisatawan karena mereka selain bisa menikmati keindahan alam juga menawarkan nilai spiritual dan historis.
Pemkab Batang, kata dia, memiliki lima destinasi populer yang patut dikunjungi wisatawan seperti Situs Syekh Maulana Maghribi Wonobodro yang hingga awal Desember 2025 menyumbang 533.046 orang, Kolam Renang Rejoasari Timur (279.790 orang), Pantai Sigandu (232.394 orang), Sikembang Park (185.782 orang), dan Agrowisata Kebun Teh Pagilaran (94.707 orang).
Ia mengatakan lonjakan kunjungan ini berkontribusi positif terhadap realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2025 dari sektor pariwisata yang telah mencapai Rp 2,35 miliar atau sekitar 60 persen dari target Rp3,89 miliar.
Baca juga: BKSDA Sumbar bantu gali potensi wisata alam Nagari Sungai Batang Agam
"Meski target dua juta kunjungan belum tercapai, capaian PAD ini dinilai sebagai modal penting. Fokus ke depan adalah menjaga kualitas layanan, infrastruktur, dan manajemen destinasi," katanya.
Ulul Azmi mengatakan tantangan terdekat adalah mengoptimalkan momentum masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di tengah kondisi cuaca ekstrem.
"Kami berharap ada peningkatan dan tetap realistis karena Desember 2025 adalah puncak musim hujan. Yang utama, momentum positif 2025 ini harus dijaga melalui inovasi dan kolaborasi berkelanjutan antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat," katanya.
Ia menambahkan jumlah kunjungan wisatawan pada 2025 mencapai 1.500.686 orang atau naik 139 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 1.080.467 kunjungan.
