Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mengenalkan cara kerja dari mobil pemantauan frekuensi yang beroperasi selama 24/7 dan menjadi bagian dalam menjaga kualitas layanan telekomunikasi agar tetap lancar dan dapat diandalkan oleh masyarakat selama momen Lebaran 2025.
Ketua Tim Monitoring Spektrum Frekuensi Radio (SFR) dan Alat Perangkat Telekomunikasi (APT) Balai Monitoring Jakarta Kemkomdigi Adit menyebutkan ada dua fungsi dari mobil pemantauan frekuensi yaitu melakukan monitoring frekuensi dan menindaklanjuti laporan gangguan frekuensi radio.
"Jadi untuk fungsi monitoring frekunsi dia (mobil pemantauan frekuensi) bisa memonitor semua fungsi frekuensi pada saat pengamanan selama berjalannya posko Lebaran," kata Adit ditemui di posko siaga mudik Kemkomdigi di Stasiun Gambir Jakarta, Rabu.
Baca juga: AI optimalkan kualitas layanan operator selular
Dalam fungsi monitoring ini, mobil pemantauan frekuensi akan menerima berbagai pancaran sinyal yang beredar di sekitar area mobil beroperasi dan memastikan sinyal yang diterima berjalan dengan normal dan tidak akan mengganggu frekuensi lainnya.
Selanjutnya fungsi kedua, Adit menyebutkan bahwa mobil pemantauan frekuensi juga bertugas untuk menerima laporan gangguan frekuensi radio untuk layanan komunikasi di titik-titik fasilitas publik.
Ia mencontohkan misalnya untuk di stasiun kereta biasanya komunikasi memanfaatkan frekuensi radio khusus yang terpisah, dan apabila ternyata didapati gangguan pada frekuensi tersebut maka petugas di stasiun bisa melakukan pengecekan khusus dari gangguan tersebut.
Dengan demikian, perangkat yang dimiliki Kemkomdigi ini bisa digunakan untuk mencari tahu penyebab gangguan dan membantu penyelesaian solusi lebih cepat sehingga layanan bisa kembali dipulihkan.
Baca juga: Kemkomdigi lepas 1.500 petugas gabungan jaga komunikasi lancar di momen Lebaran 2025
Adit menjelaskan bahwa untuk Balai Monitoring Jakarta Kemkomdigi, pihaknya selama Lebaran 2025 bertugas mengoperasikan mobil pemantauan frekuensi selama periode 26 Maret-8 April 2025 untuk kawasan Jabodebek (Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi).
Secara rinci, mobil pemantauan frekuensi ini beroperasi selama 24 jam dengan total delapan kendaraan dioperasikan terdiri atas dua kendaraan yang dilengkapi telescopic antena receiver, dan enam alat pemantauan yang bersifat portabel.
Beberapa target mobilisasi kendaraan itu di antaranya di Stasiun Kereta Gambir Jakarta, Stasiun Kereta Pasar Senen, Bandara Halim Perdanakusuma, Terminal Bekasi, Terminal Pulogebang, Terminal Kampung Rambutan, kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hingga Pelabuhan Tanjung Priok.
Baca juga: Menkomdigi dukung proses hukum soal PDNS
Dalam mendukung kelancaran Lebaran 2025, Kemkomdigi pada Selasa (25/3), telah melepas sebanyak 1.500 personel untuk bertugas di 386 posko siaga khusus untuk mendukung kelancaran layanan telekomunikasi dan tersebar di berbagai titik jalur mudik.
Secara khusus, Kemkomdigi juga melepas sebanyak 29 kendaraan pemantauan layanan telekomunikasi baik khusus untuk frekuensi maupun untuk menangani aduan layanan masyarakat.