Islamabad (ANTARA) - Seorang yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri pada Sabtu (29/3) mencoba menyerang aksi unjuk rasa politik di provinsi Balochistan, Pakistan barat daya, menurut keterangan seorang pejabat setempat.
"Seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya di dekat lokasi unjuk rasa tersebut, tetapi sejauh ini tidak ada laporan korban dari warga sipil, hanya pelaku pengeboman yang tewas," kata seorang pejabat pusat kendali kepolisian di Distrik Mastung kepada Anadolu melalui telepon.
Menurut pejabat tersebut, pelaku bom bunuh diri menargetkan aksi unjuk rasa yang digelar oleh Ketua Partai Nasional Balochistan sekaligus tokoh nasionalis, Sardar Akhtar Mengal, di dekat kawasan Lak Pass, Mastung. Mengal dilaporkan selamat dari insiden itu.
Pada Kamis lalu, delapan orang tewas dalam dua insiden terpisah di provinsi tersebut. Sebelumnya, empat pekerja asal Punjab ditembak mati di Distrik Kalat, sementara empat petugas kepolisian tewas dalam serangan di Noshki.
Baca juga: Ledakan bom bunuh diri tewaskan 12 orang dan 30 lainnya terluka di kompleks militer Pakistan
Baca juga: Korban tewas serangan teroris bom bunuh diri Afghanistan bertambah jadi delapan orang
Baca juga: 28 orang tewas pada dua serangan teroris terpisah di Pakistan dalam 24 jam
Hingga berita ini disiarkan, belum ada kelompok yang mengeklaim bertanggung jawab atas serangan terbaru ini. Namun, kelompok terlarang Tentara Pembebasan Balochistan (Balochistan Liberation Army – BLA) diketahui pernah melakukan serangan serupa di masa lalu.
Provinsi Balochistan yang kaya akan sumber daya mineral telah lama menghadapi pemberontakan berskala kecil selama bertahun-tahun. Dalam beberapa pekan terakhir, serangan yang dilakukan oleh militan BLA semakin meningkat.
Awal bulan ini, kelompok tersebut membajak sebuah kereta penumpang di wilayah Bolan, menewaskan 31 orang, termasuk lima personel paramiliter. Pasukan keamanan kemudian menewaskan 33 militan yang diduga terlibat dalam serangan itu dalam operasi yang berlangsung selama satu hari penuh.
Kelompok separatis di Balochistan telah lama berjuang untuk "kemerdekaan" provinsi tersebut, dengan klaim bahwa wilayah itu secara paksa dianeksasi oleh Pakistan pada tahun 1947 setelah berakhirnya kekuasaan kolonial Inggris.
Sumber: Anadolu