Jakarta (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq memastikan upaya percepatan pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) tidak akan mengesampingkan isu polutan berbahaya dioksin dan furan.
Ditemui usai konferensi pers rapat koordinasi terbatas tentang pengelolaan sampah menjadi energi listrik di Jakarta pada Jumat, Menteri LH Hanif menyampaikan dalam operasi PLTSa menggunakan teknologi gasifikasi dan insinerator.
"Kalau gasis itu kelebihannya lebih terkontrol, gasnya tetap rumit. Kalau insinerator lebih gampang menyelesaikan tapi itu ada dioksin furan, tapi yang penting itu ditangani dengan serius, itu bisa clear," kata Hanif.
Baca juga: Menteri Lingkungan Hidup siapkan tuntutan kepada produsen tak tangani sampah plastik
Dioksin dan furan sendiri adalah senyawa bersifat karsinogenik yang dapat memicu kanker dan berbahaya bagi kesehatan manus. Senyawa itu dapat dihasilkan dari pembakaran sampah dan limbah padat yang menggunakan insinerator.