Perserikatan Bangsa-Bangsa (ANTARA) - PBB mengerahkan seluruh upaya untuk membantu Myanmar setelah negara itu diguncang gempa bumi bermagnitudo 7,7 pada Jumat, kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres
“Pemerintah Myanmar telah meminta dukungan internasional, dan tim kami di Myanmar sudah menghubungi untuk mengerahkan sepenuhnya sumber daya kami di wilayah tersebut guna mendukung rakyat Myanmar,” ujar Guterres.
PBB memiliki tim di lapangan guna membantu penanganan pascagempa.
Sementara itu China telah memutuskan untuk memberikan bantuan kemanusiaan darurat sebesar 100 juta yuan (sekitar 13,9 juta dolar AS) kepada Myanmar guna mendukung upaya pemulihan pascagempa bumi, kata Juru Bicara Badan Kerja Sama Pembangunan Internasional China pada Sabtu.
Atas permintaan Pemerintah Myanmar, China juga akan mengirimkan dua tim penyelamat dan memasok barang-barang yang sangat dibutuhkan di daerah-daerah yang terdampak, seperti tenda, selimut, peralatan pertolongan pertama, makanan, dan air minum.
Menurut badan itu, batch pertama pasokan tersebut dijadwalkan akan dikirim pada Senin (31/3). China akan memberikan bantuan lebih lanjut berdasarkan kebutuhan Myanmar.
Gempa bermagnitudo 7,9 mengguncang Myanmar pada Jumat. Menurut Tim Informasi Dewan Administrasi Negara Myanmar pada Sabtu, sebanyak 1.644 orang tewas, 3.408 orang terluka, dan 139 orang lainnya masih hilang, akibat gempa itu.
Rusia menyatakan telah mengirim dua pesawat yang ditumpangi petugas penyelamat, staf medis, dan tim K9 ke Myanmar setelah gempa bumi dahsyat mengguncang negara itu.
Tim Kementerian Situasi Darurat yang beranggotakan 120 orang tersebut mencakup personel dari unit udara Centrospas dan Pusat Operasi Penyelamatan Risiko Khusus Leader, menurut pernyataan Rusia melalui aplikasi Telegram, Sabtu.
Kelompok tersebut juga mencakup ahli anestesi, psikolog, dan anjing terlatih.
Operasi penyelamatan tersebut dikirim berdasarkan perintah dari Menteri Situasi Darurat Alexander Kurenkov dan Presiden Vladimir Putin, setelah Myanmar meminta dukungan internasional untuk menangani bencana mematikan tersebut.
Sumber: Sputnik-OANA, Xinhua, Anadolu
Baca juga: Kiamat kecil gempa Myanmar
Baca juga: ASEAN siap pulihkan pascagempa Myanmar-Thailand