Jakarta (ANTARA) - Di balik layar, tim produksi film animasi terbaru Indonesia "Jumbo" dari Visinema Studios merancang strategi matang untuk menjadikan tokoh-tokoh "Jumbo", Don, Mae, Nurman, hingga Atta sebagai "evergreen IP" (Intellectual Property/ kekayaan intelektual) yang berkelanjutan dan mendunia.
CEO Visinema Studios, Herry Budiazhari Salim, mengungkapkan bahwa pengembangan "Jumbo" sebagai "evergreen IP" telah dirancang dengan matang, termasuk opsi A, B, dan C.
"Kami berharap semakin banyak teman-teman di industri kreatif yang melakukan hal serupa, karena peluang bagi Indonesia untuk memiliki "evergreen IP" di masa depan masih sangat besar," ujar Herry dalam konferensi pers film "Jumbo" di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis.
Film "Jumbo" yang disutradarai Ryan Adriandhy akan memulai perjalanannya di layar lebar pada waktu Lebaran 2025, namun itu hanyalah awal.
Baca juga: PFN sebut Ihsan Chairdiansyah berkiprah di industri kreatif dan perfilman
Baca juga: Film "Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Infinity Castle" tayang di bioskop 15 Agustus 2025
Tim produksi telah menyiapkan berbagai opsi pengembangan IP, termasuk produk turunan, konten digital, dan bentuk storytelling lainnya. Tujuannya adalah menciptakan karakter dan dunia "Jumbo" yang melekat di hati penonton, seperti halnya IP animasi global kenamaan dunia lainnya yang terbukti sukses.
Kunci dari "evergreen IP" adalah keterlibatan penggemar. Tim "Jumbo" akan melakukan analisis mendalam tentang preferensi penggemar untuk menciptakan konten dan produk yang relevan.
Kolaborasi dengan berbagai mitra, seperti produsen es krim yang menciptakan varian rasa khusus menampilkan tokoh utama "Jumbo", Don, adalah salah satu cara memperluas jangkauan peminat karakter animasi buatan animator dalam negeri, serta juga menjaga "Jumbo" tetap "segar".
Baca juga: Film dokumenter mahasiswa UI lolos Festival Film Iluni 2025
Proses pembuatan film "Jumbo" melibatkan dedikasi tinggi dari para pengisi suara seperti Ariel Noah, Bunga Citra Lestari, dan Cinta Laura Kiehl untuk menghidupkan karakter, menggalang kerja sama erat dengan sutradara, dan memastikan karakter-karakter dalam film memiliki kedalaman serta daya tarik yang kuat.
"Jumbo" diproyeksikan oleh lebih dari 400 kreator animasi dalam negeri, didukung oleh Kementerian Ekonomi Kreatif sebagai fasilitator, promotor, dan pendukung pengembangan industri film animasi menjadikan Herry dan Visinema Studios optimistis kekayaan intelektual Indonesia ini dapat menjadi "evergreen IP" yang mendunia.