Kota Bogor (ANTARA) - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyerukan Stop Boros Pangan dalam Pesantren Kilat (Sanlat) Ramadhan 1446 Hijriah yang digagas secara kolaboratif Komunitas Wartawan Jabodetabek di Gedung PT Telkom, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu.
Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Bapanas, Nita Yulianis saat menyampaikan materi di hadapan peserta pesantren kilat menekankan pentingnya untuk mengurangi pemborosan pangan mulai dari diri sendiri.
"Saya yakin teman-teman mahasiswa, pelajar, dan santri peserta Pesantren Kilat Ramadhan ini pasti bisa menghabiskan makanan mereka. Jangan buang sisa makanan, karena itu akan menjadi sampah yang menumpuk," ujarnya.
Ia juga mengajak para peserta untuk menunjukkan kepedulian terhadap ketahanan pangan, salah satunya dengan menghabiskan makanan saat sahur.
"Apakah berani menunjukkan piring kosong setelah makan kepada para guru pesantren? Tunjukkan piring kosongmu sebagai bentuk penghargaan kepada para petani," kata Nita.
Tema Pesantren Kilat Ramadhan 1446 Hijriah, kata dia, sangat relevan karena membahas isu lingkungan yang dikaitkan dengan ketahanan pangan.
"Hal ini penting untuk disosialisasikan, terutama di kalangan generasi muda agar mereka lebih peduli terhadap lingkungan dan keberlanjutan pangan," ucap Nita Yulianis.
Sanlat Ramadhan 1446 H itu digagas oleh Komunitas Wartawan Jabodetabek dan didukung secara kolaboratif oleh berbagai pihak, termasuk unsur pondok pesantren serta mitra lainnya dan BUMN.
BUMN yang memberikan dukungan, antara lain MIND ID, PT Telkom Indonesia, Badan Pangan Nasional (Bapanas), Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua-Bogor, Aviary Park Indonesia, Indofood, Tatajabar, Lezza (Unirama Group), Dr Chicken, Alfamart, PT Indocement Tunggal Prakarsa (Tbk), AQUA, Cibinong Center Industrial Estate (CCIE), MSC Indonesia, Kopi Tugoh dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Nasional Bakrie Amanah, dan Serikat Pekerja Perum LKBN ANTARA (SPA).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bapanas serukan "Stop Boros Pangan" dalam Sanlat Ramadhan di Bogor