Padang (ANTARA) - Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Marapi, Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), melaporkan gunung api tersebut kembali erupsi pada Rabu malam pukul 20.31 WIB, namun kolom abu tidak teramati.
"Terjadi erupsi Gunung Marapi pukul 20.31 WIB, namun tinggi kolom abu tidak teramati," kata Petugas PGA Gunung Marapi Teguh di Padang, Rabu.
Erupsi gunung api yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,7 milimeter dan durasi sekitar 54 detik. Sejumlah warga juga melaporkan erupsi gunung 2.891 meter di atas permukaan laut (MDPL) itu diiringi bunyi letusan hingga getaran.
Berdasarkan data PGA Bukittinggi tercatat tiga kali letusan Gunung Marapi pada Rabu. Erupsi pertama terjadi pukul 02.45 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 500 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 13.9 milimeter dan durasi sekitar 26 detik.
Baca juga: Gunung Marapi kembali erupsi lontarkan abu vulkanik setinggi 700 meter
Baca juga: BKSDA Sumbar kaji dugaan pidana oleh pendaki liar yang naiki Gunung Marapi pada tanggal 19 Januari
Baca juga: Gunung Marapi lontarkan abu vulkanik
Kemudian, pada pukul 07.10 WIB gunung tersebut kembali erupsi dan melontarkan abu vulkanik setinggi 700 meter. Dalam laporan tersebut kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,3 milimeter dengan durasi sekitar 36 detik.
Saat ini aktivitas vulkanik Gunung Marapi berstatus Level II (Waspada). PVMBG mengeluarkan sejumlah rekomendasi di antaranya masyarakat, pendaki, atau pengunjung diminta tidak memasuki atau berkegiatan di dalam wilayah radius tiga kilometer dari pusat erupsi (kawah verbeek) Gunung Marapi.
Selain itu, PVMBG juga mengimbau masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran atau bantaran sungai-sungai yang airnya berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya banjir lahar hujan yang dapat terjadi, terutama saat musim hujan.