Perusahaan transportasi publik PT MRT Jakarta (Perseroda) terus mempercepat layanan melalui transformasi pembayaran digital melalui aplikasi MyMRTJ, guna meningkatkan efisiensi penumpang ang semakin bertambah dan menjawab tantangan.
Layanan pembayaran secara digital itu diperlukan mengingat pengguna jasa transportasi publik MRT Jakarta meningkat terus.
Data tahun lalu menunjukkan jumlah pengguna jasa MRT Jakarta mencapai 91 ribu orang per hari. Angka ini melampaui target 70 ribu orang per hari sepanjang 2023.
Sementara pada tahun ini, MRT menargetkan 92 ribu penumpang per hari pada akhir tahun, namun selama Oktober lalu, sudaha tercatat 3.865.586 orang menggunakan layanan MRT Jakarta. Berarti rata-rata 124.696 orang per hari naik moda trasnportasi ratangga ini. Pada hari kerja Senin--Jumat, angka keterangkutan mencapai 135.209 orang per hari dan pada akhir pekan sekitar 93.939 orang per hari. Semua melebihi target harian.
Untuk itu diperlukan layanan pembayaran digital guna mempercepat dan kelancaran mobilitas orang, tidak menggunakan kartu yang mengharuskan tap in (masuk) dan tap out (keluar) hingga muncul potongan saldo yang keluar di gerbang tiket.
Data tahun lalu menunjukkan jumlah pengguna jasa MRT Jakarta mencapai 91 ribu orang per hari. Angka ini melampaui target 70 ribu orang per hari sepanjang 2023.
Sementara pada tahun ini, MRT menargetkan 92 ribu penumpang per hari pada akhir tahun, namun selama Oktober lalu, sudaha tercatat 3.865.586 orang menggunakan layanan MRT Jakarta. Berarti rata-rata 124.696 orang per hari naik moda trasnportasi ratangga ini. Pada hari kerja Senin--Jumat, angka keterangkutan mencapai 135.209 orang per hari dan pada akhir pekan sekitar 93.939 orang per hari. Semua melebihi target harian.
Untuk itu diperlukan layanan pembayaran digital guna mempercepat dan kelancaran mobilitas orang, tidak menggunakan kartu yang mengharuskan tap in (masuk) dan tap out (keluar) hingga muncul potongan saldo yang keluar di gerbang tiket.
Apalagi masih terjadi, mesin di gerbang tiket mengalami gangguan teknis sehingga kartu tidak terbaca atau memerlukan waktu lebih lama untuk memproses. Ini bisa menyebabkan antrean menumpuk terutama pada jam sibuk.
Jadi, harus ada sistem yang terkoneksi cepat antara mesin maupun kartu pembayaran digital. Terlebih, jika kartu itu berbentuk unik berdesain karakter kartun seperti yang telah diterapkan EasyCard di Taiwan.
Pengguna merasa dilayani lebih personal dan bisa menjadi koleksi jika ada sebuah kartu yang berbentuk menarik. Hal itu akan membuat pengalaman baru bagi pengguna MRT Jakarta yang berlangganan maupun pengguna baru.
Warga negara Indonesia (WNI) yang sudah 4 tahun di Taiwan, Emma, memilih transportasi publik karena mobilitas lebih nyaman menggunakan Metro Taipei yang terhubung dengan segala transportasi lain.
Penumpang hanya perlu memakai EasyCard dengan membutuhkan waktu menunggu 0,3 detik pada mesin pembayaran, kemudian ada juga Taiwan Pass (TPASS) di mana bisa berlangganan per bulan dapat sepuasnya berkeliling.
Easy Card bisa dipergunakan untuk naik bus, kereta api TRA (Taiwan Railways Administration), dan beberapa layanan transportasi lain, serta bisa untuk belanja di toko ritel, restoran, tempat wisata, dan mesin penjualan otomatis (vending machine) tertentu.
Direktur Easycard Corporation Mei Li Chow dalam kegiatan "MRT Jakarta Fellowship Program To Taiwan 2024", mengatakan setiap orang membutuhkan metode praktis dan mudah terutama dalam transaksi. Kartu pembayaran digital EasyCard hadir di Taiwan.
Inovasi
MRT Jakarta saat ini melayani sistem pembayaran tunai, kartu, aplikasi seluler berbasis server berupa QR mesin penjualan tiket.
Kini, MRT Jakarta mengenalkan aplikasi MyMRTJ yang merupakan aplikasi resmi tiket, informasi, promo, dan gaya hidup mobilitas MRT Jakarta yang dirilis pada April 2019.
Aplikasi MyMRTJ memiliki sejumlah fitur unggulan seperti pembelian dan promo tiket menggunakan kode batang (QR), jadwal perjalanan, peta stasiun, informasi pedagang di stasiun, kupon diskon, promo penumpang, hingga diskon layanan wisata dan perbelanjaan di sekitar stasiun MRT Jakarta.
Sekretaris Perusahaan MRT Jakarta Ahmad Pratomo menyatakan perusahaannya terus berupaya melakukan inovasi, termasuk menyusun strategi bagaimana menarik masyarakat untuk menggunakan transportasi umum dalam keseharian.
Selain mengandalkan aplikasi, pihaknya akan melakukan kajian secara teknis maupun bisnis terkait implementasi metode pembayaran yang menarik seperti kartu maupun gantungan kunci berbentuk unik dengan teknologi NFC.
Kemudian, PT MRT Jakarta (Perseroda) juga akan mengejar kecepatan transaksi di gerbang tiket (tapping gate) kurang dari satu detik melalui aplikasi MyMRTJ demi meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta Farchad Mahfud menargetkan transaksi penumpang pada gate MRT dapat dibaca dengan rata-rata waktu 0,5 hingga 1,5 detik selaras dengan tiket internal MRT.
Sistem pembayaran yang mulus diharapkan dapat mengurangi antrean penumpang yang akan masuk atau keluar gerbang tiket.
Baca juga: MRT Jakarta ajak sejumlah jurnalis Indonesia pelajari sistem pembayaran Metro Taipei
Baca juga: MRT tambah metode pembayaran menggunakan layanan kredit digital
Baca juga: MRT tambah metode pembayaran menggunakan layanan kredit digital