Wilayah pesisir Muaragembong di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menjadi tujuan pengembangan budi daya ikan Nila Salin oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya pada Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
Direktur Ikan Air Laut pada Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Tinggal Hermawan mengatakan program ini merupakan kelanjutan dari pemerintahan Presiden Joko Widodo yang sudah dilakukan di Kabupaten Karawang.
"Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan melanjutkan program ini dengan merencanakan lokasi budi daya di Kabupaten Bekasi," katanya di Cikarang, Rabu.
Baca juga: Gubernur Kaltim adaptasi model tambak ikan nila salin Karawang ke Balikpapan
Ia menjelaskan program ini dicanangkan di sepanjang wilayah pesisir Pantai Utara Jawa dengan total luas lahan mencapai 78.550 hektare tambak, mulai dari daerah Serang sampai Banyuwangi.
"Di Pantura total ada sekitar 146.000 hektare dan ini baru perkiraan bahwa sekitar 78.000 hektare itu adalah tambak udang yang tidak produktif," katanya.
Pemerintah Pusat mencanangkan kembali budi daya perikanan tambak tersebut dengan komoditas Ikan Nila Salin dimulai dari penyiapan sarana lain seperti pangsa pasar dengan target waktu selama tiga tahun.
Pihaknya menargetkan ribuan hektare tambak di wilayah Kabupaten Bekasi dapat digunakan untuk budi daya perikanan tersebut secara bertahap dengan estimasi 650 hektare pada tahun pertama serta masing-masing 1.180 hektare untuk tahun kedua dan ketiga.
Baca juga: Trenggono sebut Indonesia miliki potensi 78 ribu ha untuk tambak ikan nila salin
Baca juga: Trenggono sebut Indonesia miliki potensi 78 ribu ha untuk tambak ikan nila salin
"Jadi total ada 3.100 hektare namun ini bisa bergerak. Kita berharap Pemerintah Kabupaten Bekasi punya ketersediaan data yang lebih dari itu," katanya.
Penjabat Bupati Bekasi Dedy Supriyadi menyambut baik budi daya Nila Salin yang dicanangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI sekaligus akan menyosialisasikan program tersebut kepada masyarakat Kecamatan Muaragembong.
"Kami bersama masyarakat Kecamatan Muaragembong berharap program pemerintah pusat ini bisa segera dilaksanakan, baik uji coba maupun sosialisasi semoga berjalan dengan baik," katanya.
Baca juga: KKP: Tren ekspor nila salin tumbuh 7 persen pada 2017 hingga 2023
Baca juga: KKP: Tren ekspor nila salin tumbuh 7 persen pada 2017 hingga 2023
Menurut dia program tersebut berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat sehingga pemerintah daerah mendukung secara penuh dan akan membantu memfasilitasi kebutuhan pemerintah pusat maupun petani tambak di Muaragembong.
"Kami menyambut baik rencana budi daya tambak ini, bisa menjadi alternatif dari budi daya udang yang sebelumnya juga sudah dicanangkan pemerintah pusat kepada petani tambak Kecamatan Muaragembong," kata dia.