Manado (ANTARA) - Dua warga Desa Wanga, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara, meninggal dunia setelah terjadi tanah longsor di wilayah tersebut, Rabu, sekitar pukul 12.00 wita.
"Tanah longsor terjadi secara tiba-tiba. Kebetulan dua korban lagi berada di kios atau warung dan tidak sempat melarikan diri," kata mantan Kepala Desa Wanga Frangky Pondaag.
Dua warga yang teridentifikasi meninggal, yakni Nikita Pantow (21) dan Majesty Momongan (10). Sementara pemilik kios yang menjual sejumlah kebutuhan tersebut adalah keluarga Pantow-Jacob dan keluarga Kessek-Lumantow.
Akibat longsor yang terjadi di jalur trans-provinsi yang menghubungkan Kabupaten Minsel dan Kota Manado itu, masih tertutup dan tidak bisa dilewati semua jenis kendaraan.
Ketika longsor terjadi, katanya, masyarakat di Desa Wanga serta aparat Pemerintah Kecamatan Motoling Barat, Kepolisian dan Koramil, langsung melakukan pencarian korban meski membutuhkan waktu hingga dua jam lebih.
Pemerintah Kabupaten Minsel setelah mendapatkan informasi tersebut langsung menurunkan dua unit alat berat untuk membersihkan material longsor di jalur trans-provinsi, sekaligus meminta kepada warga untuk berhati-hati dengan dampak tanah longsor lainnya.
"Di Kabupaten Minsel beberapa hari ini mengalami curah hujan sedang hingga cukup tinggi, warga harus mengantisipasi potensi atau dampak bencana," kata Bupati Minsel Frangky Wongkar.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengajak masyarakat dan pemerintah daerah mewaspadai cuaca ekstrem di wilayah Sulawesi Utara hingga 30 Januari 2025.
Baca juga: Jalan trans-Timor sudah bisa dilalui