Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan strategi untuk memperkuat diplomasi ke negara-negara Uni Eropa guna meningkatkan ekspor perikanan Indonesia dan memperluas pasar internasional.
"KKP menyiapkan strategi memperkuat diplomasi perikanan ke negara-negara Uni Eropa. Melalui unit kerja Badan Mutu, KKP telah bersinergi dengan stakeholders dan hingga saat ini tercatat 176 perusahaan perikanan yang memiliki approval number Uni Eropa," kata Kepala Badan Mutu KKP Ishartini dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Dia menyampaikan, strategi diplomasi yang dimaksud diantaranya melaksanakan in person high-level approach and clarification dengan melibatkan unsur diplomatic channel dan sektor terkait hands-on leadership, focus group discussion (FGD) peran hulu - hilir secara reguler.
KKP juga melakukan asistensi otoritas kompeten dengan merangkul Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia sehingga dapat memberikan penjelasan yang komprehensif dan terbaru kepada Uni Eropa pusat, serta menjembatani efektifitas pemenuhan rekomendasi teknis untuk menunjukkan bahwa sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan (SJMKHP) adalah operasional.
"Kami telah mengklarifikasi beberapa hal pada pertemuan dengan high-level official DG Sante Uni Eropa dan beberapa telah mendapatkan respon positif," ucapnya Ishartini.
Uni Eropa saat ini menempati urutan kelima tujuan ekspor produk perikanan Indonesia dengan komoditas unggulan adalah tuna - cakalang (36,5 persen), cephalopod (16,9 persen), udang (12,5 persen) dan rumput laut (8,1 persen).
Selain itu, Indonesia dan Vietnam merupakan dua negara di Asia yang menyuplai kebutuhan daging katak. Tidak semua negara produsen perikanan terutama di Asia dapat melakukan ekspor produk perikanan ke Uni Eropa.