Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Nasaruddin Umar resmi membuka penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat internasional IV yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu.
Menag Nasaruddin mengatakan penyelenggaraan MTQ bukan hanya lomba seni membaca Al Quran semata, tetapi manifestasi kecintaan terhadap Al Quran.
"Kenapa begitu kita mencintai Al Quran? Karena kita tahu bahwa Al Quran itu adalah Kalamullah, firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala (SWT). Al Quran ini mampu mencerahkan masyarakat," ujar Menag Nasaruddin Umar.
Menurut Menag, Al Quran selalu relevan dengan perkembangan zaman, dimulai sejak diturunkan hingga saat ini ketika teknologi digital menghiasi ruang-ruang kehidupan masyarakat.
Baca juga: MTQ Internasional ke-4 di Jakarta usung tema lingkungan dan kemanusiaan
Relevansi itu menunjukkan bahwa kitab suci umat Islam itu begitu luar biasa menjadi pedoman dan pencerah bagi masyarakat, khususnya umat Islam.
Perihal tema yang diangkat dalam MTQ kali ini yakni "Al-Qur'an, Environment, and Humanity for Global Harmony" hal tersebut membuktikan bahwa dalam Al Quran menyerukan umat manusia untuk menjaga lingkungan dari segala kerusakan.
"Topik MTQ kita hari ini Al Quran, Environment and Humanity for Global Harmony. Ini saya kira suatu tantangan, ya, bahwa mari kita buktikan Al Quran ini adalah salah satu kitab yang menekankan betapa pelestarian lingkungan itu suatu keharusan," kata Menag.
MTQ Internasional ini diikuti oleh sekitar 60 peserta dari 38 negara. Selain itu, sebanyak 22 dewan hakim berstandar internasional telah dipastikan hadir, 15 diantaranya berasal dari Indonesia, sementara lainnya dari Timur Tengah, Afrika, dan Asia Tenggara.
Baca juga: Menag Nasaruddin Umar ibaratkan MTQ di Indonesia seperti pesta rakyat