Jakarta (ANTARA) - Hafidz Quran asal Rusia, Aiemiddin Farkhudinov, yang tengah berkompetisi dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Internasional ke-4 di Indonesia menceritakan perkembangan Islam di negaranya yang juga mengedepankan prinsip wasathiyah atau moderat.
"Di Rusia, kami juga menganut paham wasathiyah karena ada banyak suku bangsa yang hidup berdampingan," ujar Aiemiddin di Jakarta, Sabtu.
Prinsip moderat, menurut Farkhudinov, menjadikan berbagai kelompok etnis dan agama hidup berdampingan dengan damai di negara yang memiliki lebih dari 190 kelompok etnis dan puluhan juta penduduk Muslim itu.
"Dewan Mufti Rusia bahkan terus mengembangkan pendidikan Islam moderat di sejumlah wilayah, termasuk di Tatarstan, Bashkortostan, hingga Dagestan yang memiliki komunitas Muslim cukup besar," katanya.
Selain itu, banyak anak muda di Rusia yang bersemangat mempelajari Al Quran, didukung oleh para guru yang kompeten serta perhatian besar masyarakat terhadap pendidikan Islam.
“Di Rusia banyak sekali guru-guru Al Quran, dan anak-anak muda sangat bersemangat dalam mempelajarinya," kata Aiemiddin.
Pria kelahiran Kazan ini telah menghafal Al Quran sejak usia enam tahun dan menyelesaikannya dalam waktu empat tahun. Ia pun mendapatkan ijazah dari Syekh Saudi Muhammad Ismail Al-Afghani yang memberinya hak untuk mengajarkan Al Quran.
Sebagai hafiz berprestasi, Farkhudinov telah mengikuti empat MTQ internasional dan meraih gelar juara di Malaysia, Italia, Libya, dan Rusia.
Baca juga: Sistem perhakiman MTQ di Indonesia dicontoh sejumlah negara dalam proses penilaiannya
Baca juga: Kemenag sebut sebanyak 50 juara MTQ telah diangkat jadi anggota Polri
Baca juga: Menag buka MTQ internasional IV di Jakarta