Kota Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melakukan uji kelaikan perlintasan tidak sebidang berupa kolong/terowongan lintas Bogor-Sukabumi, di Stasiun Batutulis yang sudah memasuki pembangunan tahap akhir, sebelum digunakan masyarakat.
Proyek tersebut masuk dalam paket pekerjaan Pembangunan Perlintasan Tidak Sebidang JPL.10 dan Penataan Stasiun Batutulis Lintas Bogor-Sukabumi, program dari Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Barat (BTP Bandung) wilayah Bogor-Sukabumi.
Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor Hery Antasari di Kota Bogor, Selasa, menjelaskan uji coba terhadap "underpass" ini dilakukan sebelum Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dikeluarkan.
Baca juga: Terowongan ke Stasiun Batutulis Kota Bogor ditargetkan selesai Maret 2024
“Karena bagaimanapun juga setelah ini berfungsi, tentu ini menjadi tanggung jawab daerah dan nanti akan menjadi jalan daerah karena masuk jalan kota sehingga, tanggung jawabnya akan ada di Pemkot bersama-sama dengan pihak kepolisian,” jelasnya.
Oleh karena itu, kata Hery, Pemkot Bogor bersama kepolisian betul-betul mencermati alur perlintasan yang akan dilalui kendaraan, tidak hanya kendaraan kecil, namun juga kendaraan besar.
“Jadi, ketika ada kendaraan besar yang berselisih jalan di tikungan yang tajam, lingkungannya harus dipastikan tidak menjadi masalah ke depannya,” ucapnya.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor Atep Budiman mengatakan ada beberapa catatan yang akan disampaikan oleh tim uji kelaikan jalan. Di antaranya berkaitan dengan persimpangan geometri yang sudah diuji dengan dua kendaraan besar jenis bus.
Baca juga: Balai Perkeretaapian Bandung analisis longsor belokan Jalan Batutulis Bogor
Ia pun berharap catatan ini bisa secepatnya mengeluarkan rekomendasi sehingga jalan bisa segera digunakan oleh masyarakat.
“Dari catatan itu akan ada rekomendasi yang akan menjadi antisipasi ke depannya, solusinya seperti apa. Termasuk antisipasi terhadap aliran drainasenya, karena ini ada di bawah jalan dan inletnya bisa dari tiga sumber, yaitu dari arah Cipaku, Batakal, dan arah Batutulis,” jelasnya.