Direktur Utama KEK Tanjung Lesung Poernomo Siswoprasetijo dalam keterangannya yang diterima di Serang, Sabtu, menargetkan peserta yang mengikuti ajang tu berasal dari sejumlah kota mulai dari Jakarta, Banten, Tangerang, dan sekitar Jawa Barat.
“Kita sekaligus memperingati Hari Badak Sedunia yang jatuh pada 22 September. Ini merupakan ajang lari santai sejauh 5 dan 10 kilometer, sekaligus mengedukasi masyarakat akan pentingnya melestarikan Badak Jawa yang terancam punah,” katanya.
Baca juga: Hari Badak Se-Dunia, Taman Safari Bogor kampanye cinta badak
Kegiatan ini berkolaborasi dengan sejumlah instansi pemerintah di antaranya Dinas Pariwisata Kabupaten Pandeglang, Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Yayasan Badak Indonesia (YABI), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten, dan PPI Banten.
Poernomo menerangkan, di sepanjang rute lari nantinya peserta akan melihat informasi tentang konservasi badak melalui banner dan poster.
“Adapun rute lari dimulai dari jalan raya arteri KEK Tanjung Lesung, lalu ke arah kawasan Pantai Lalassa, setelah itu berlari sejauh 3 kilometer dari pinggir Pantai Lalassa sampai pinggir Pantai Bodur yang merupakan garis finis,” ucapnya.
Baca juga: Sepasang badak jawa lahir di Taman Nasional Ujung Kulon
Lomba dimulai tepat pukul 07.30 WIB bagi peserta lari 10 kilometer dan pukul 07.40 WIB untuk peserta dengan jarak 5 kilometer.
Pihaknya bekerja sama dengan Balai TNUK dan Yayasan Badak Indonesia juga akan melakukan penyerahan tanaman pakan badak dari komunitas kepada pemerintah daerah.
“Kita bekerja sama dengan pihak terkait bertujuan meningkatkan keragaman jenis pakan bagi badak bercula satu sekaligus merestorasi ekosistem habitat Badak Jawa sebagai upaya konservasi badak bercula satu,” ucapnya.
Dia berharap dengan ajang ini masyarakat turut berpartisipasi membangkitkan destinasi wisata di wilayah Banten terutama KEK Tanjung Lesung.