Jakarta (ANTARA) - Produsen otomotif VinFast berusaha menarik konsumen mobil elektrik via penawaran layanan tukar tambah dan beli kembali kendaraan buatannya.
"Salah satu kekhawatiran calon pembeli EV adalah nilai jual kembali dalam jangka panjang. VinFast menjawab tantangan ini dengan program buyback, yang menjamin harga jual kembali yang kompetitif," kata CEO VinFast Asia Pham Sanh Chau.
"Dengan demikian, pembeli awal tidak dirugikan dalam mengadopsi teknologi baru, sekaligus menghilangkan hambatan utama dalam adopsi massal EV," katanya di Jakarta, Sabtu.
Dalam layanan beli kembali, perusahaan asal Vietnam itu menawarkan harga 90 persen dari harga awal untuk kendaraan yang telah enam bulan digunakan dan 86 persen dari harga pembelian awal untuk kendaraan dengan masa pakai setahun.
Mobil listrik yang dipasarkan dengan harga sekitar Rp227 juta ini menurut perusahaan punya kemampuan jelajah hingga 215 km dan dilengkapi fitur pengisian daya cepat, yang memungkinkan daya baterai terisi dari 10 persen menjadi 70 persen dalam waktu 36 menit.
Baca juga: VinFast jadi sponsor baru timnas Indonesia, Erick Thohir: Dukungan swasta kian besar