Jakarta (ANTARA) - Spesialis teknis Pertamina Lubricants Tri Purwanto menyampaikan langkah-langkah yang perlu dijalankan dalam menangani sepeda motor yang terdampak banjir.
Dia menganjurkan pemilik motor yang tidak sempat mengamankan kendaraan mereka semasa banjir untuk segera mengecek kondisi oli mesin guna mengetahui kemungkinan air masuk dan bercampur dengan pelumas.
"Air dapat mengubah karakter pelumas, menyebabkan pelumas itu kehilangan kemampuannya dalam mengurangi gesekan antar komponen mesin," kata Tri sebagaimana dikutip dalam siaran pers perusahaan di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, warna oli akan berubah kalau bercampur dengan air banjir.
"Tandanya dapat terlihat dari warna olinya, yang sudah berubah kecoklatan dan berbusa seperti susu," katanya.
Agar tidak sampai menyebabkan keausan komponen mesin dan meningkatkan risiko kerusakan kendaraan, ia menyampaikan, oli mesin yang sudah bercampur dengan air harus segera dikuras dan diganti.
"Oli yang sudah tercampur air harus segera dikuras atau di-flushing untuk memastikan tidak ada air tersisa pada mesin sebelum mengisi oli baru," katanya.
Selain itu, sepeda motor yang terdampak banjir perlu diperiksa ruang bakar dan businya untuk memastikan tidak ada air di dalamnya.
Kondisi filter udara dan knalpot juga mesti diperiksa. Pemilik kendaraan harus memastikan kedua komponen ini kering.
Penting pula bagi pemilik kendaraan untuk memeriksa komponen kelistrikan pada kendaraan guna mencegah kemungkinan terjadi korsleting ketika sepeda motor digunakan.
PT Pertamina Lubricants menyediakan layanan ganti oli gratis bagi pemilik kendaraan beroda dua yang terdampak banjir di Jakarta, Bogor, dan Bekasi.
Layanan itu disediakan dari Sabtu hingga Minggu (9/3) di Perumahan Pondok Gede Permai di Jalan Nusa Indah, Bekasi; Masjid Baiturrahman di Cisarua, Bogor; dan Kantor Kelurahan Cawang di Jakarta Timur.
"Kami memahami bahwa banjir berdampak pada berbagai aspek kehidupan, termasuk kendaraan yang menjadi sarana mobilitas utama," kata Wakil Presiden Pemasaran PT Pertamina Lubricants, Nugroho Setyo Utomo.
"Melalui Program Ganti Oli Gratis ini, kami ingin meringankan beban masyarakat sekaligus menjaga performa kendaraan agar tetap optimal," katanya.
Sementara itu, musim hujan dengan intensitas yang tinggi kerap kali memberikan rasa khawatir kepada pengendara motor, terlebih ketika mereka harus menerjang banjir di kawasan tertentu. Jika tidak berhati-hati, risiko besar akan dihadapi oleh pengendara.
Mekanik dari Jaws Motor, Heri Prasetyawan mengatakan bahwa dengan kondisi curah hujan yang tinggi penting untuk para pemilik harus lebih berhati-hati dalam menerjang jalan yang banjir. Ketika motor mati terdapat beberapa langkah yang harus mereka lakukan untuk mengembalikan performa kendaraan itu.
“Kalau motor mati waktu melewati banjir dan air masih di bawah sistem karburator serta tidak melebihi lubang knalpot, bisa dengan cara mengeringkan busi dan CVT kalau perlu ganti filter udara,” katanya kepada Antara, Jumat.
Namun, ketika motor terendam lebih dari ketinggian yang tidak wajar, dan motor mati ketika melintasi banjir. Pengendara diwajibkan untuk langsung membawa kendaraan mereka ke bengkel terdekat.
Hal tersebut dilakukan guna memeriksakan lebih lanjut sistem kelistrikan dan juga mesin yang terendam. Ketika tidak ditangani dengan benar dan mekanik yang tidak berpengalaman, motor justru akan memiliki permasalahan yang lebih buruk.
“Kalau motor mati di ketinggian air melebihi sistem pengkabutan atau karburator dan lubang knalpot. Caranya masih sama sebenarnya. Hanya saja, alangkah baiknya langsung cari bengkel terdekat untuk menguras oli dan ganti filter oli (kalau ada),” ujar dia.
Ketika melintasi banjir
Terdapat cara yang aman ketika para pengendara harus menerjang banjir dengan kendaraan kesayangan mereka. Hal utama yang harus dilakukan adalah melakukan tarikan gas yang konstan dan tidak terlalu kencang.
“Usahakan tetap memutar gas secara stabil agar mesin tidak mati di tengah genangan,” saran dia.
Melanjutkan perjalanan ketika melintasi kawasan banjir, yang harus diperhatikan adalah ketinggian dari genangan air tersebut. Jika tidak memungkinkan untuk dilintasi, para pengendara diharapkan untuk tidak memaksakan berjalan.
Memaksakan berjalan di jalur dengan genangan yang cukup tinggi dan melebihi ketinggian knalpot, justru akan memperparah kondisi motor tersebut dan akan merugikan yang berlebih bagi para pemilik motor.
Risiko
Pengendara motor di musim hujan, perlu kewaspadaan bagi para pengendara motor dan sebisa mungkin untuk menghindari dan tidak memaksakan menerobos genangan banjir.
Suzuki melalui keterangan dalam laman resminya pada Jumat (5/1) menginformasikan beberapa dampak fatal bagi motor dan juga tentunya biaya yang tidak sedikit untuk memperbaiki kendaraan yang nekat menerobos genangan banjir.
Kerusakan pada komponen vital
Air yang masuk ke ruang mesin dapat merusak saringan udara dan filter oli. Ketika air hujan yang masuk ke ruang-ruang tersebut, bukan tindak mungkin hal itu juga akan menimbulkan kerusakan pada bagian dalam mesin seperti piston dan silinder dan juga komponen lainnya.
Bahan bakar terkontaminasi
Tidak hanya ruang mesin yang dihantui kerusakan, genangan air juga dapat menciptakan risiko kontaminasi bahan bakar, mengganggu performa pembakaran dan merusak injektor bahan bakar.
Performa menurun
Dengan masuknya air ke ruang mesin dan juga mengotori bahan bakar yang ada di kendaraan, maka bisa dipastikan bahwa performa kendaraan bisa dipastikan akan tidak seperti biasanya.
Sehingga, penurunan performa atau suara yang tidak normal setelah menerobos banjir perlu juga patut untuk diwaspadai, karena pengenalan dini gejala kerusakan dan dapat membantu menghindari dampak yang lebih serius.
Dampak kerusakan sistem kelistrikan
Genangan air dapat menyebabkan korsleting pada kabel-kabel dan komponen listrik. Ini mengakibatkan matinya sistem pengapian dan lampu. Kerusakan dapat mencapai komponen penting seperti stator dan regulator/rectifier, menyebabkan gangguan pada pengisian baterai dan sistem pengaturan tegangan.
Air yang masuk ke dalam bagian elektronik, seperti CDI dan ECU juga dapat merusak sirkuit dan sensor, menghambat fungsi kontrol mesin secara keseluruhan. Kerusakan pada sistem kelistrikan tidak hanya menghambat kinerja kendaraan, tetapi juga dapat berujung pada biaya perbaikan yang tinggi.
Biaya perbaikan
Kerusakan mesin dapat mengakibatkan biaya perbaikan yang tinggi dan, jika tidak ditangani cepat, dapat menyebabkan kerusakan permanen. Risiko kerugian finansial yang signifikan akibat biaya perbaikan dan dampak jangka panjang pada nilai kendaraan jika kerusakan tidak ditangani dengan tepat.
Baca juga: Polisi izinkan sepeda motor masuk tol akibat banjir Bekasi