Jakarta (ANTARA) - Kawasan Industri Terpadu Wilmar (KITW), Wilmar Group, meluncurkan Program Bantuan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Runtilahu) di Serang, Banten guna membantu masyarakat yang membutuhkan tempat tinggal yang layak huni.
Head Industrial Estate Wilmar, Byron Oswald menegaskan, pihaknya berkomitmen membantu masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan agar lebih sejahtera salah satunya melalui Program Runtilahu.
"Bantuan ini akan diberikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Kami berharap program ini dapat memberikan dampak besar dan menciptakan efek berganda bagi masyarakat," kata Byron dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Program bantuan dimulai pada 2024 dan dengan koordinasi bersama perangkat kewilayahan setempat, untuk memastikan bantuan tepat sasaran.
Dikatakannya, perbaikan rumah tidak layak huni mencakup berbagai aspek bangunan, seperti pembuatan sanitasi, perbaikan sirkulasi udara, penguatan struktur bangunan, hingga pergantian atap.
Baca juga: Airlangga sebut insentif PPN properti dorong penyediaan hunian layak
Baca juga: Pemkab Bekasi tinjau hasil program bedah rumah RTLH
Selain itu, bantuan juga termasuk pembuatan dapur dan penambahan ruang agar rumah tersebut dapat dikategorikan sebagai hunian sehat dan layak huni.
Byron berharap, Program Runtilahu dapat berkelanjutan dengan lebih banyak penerima manfaat di masa mendatang. Hal ini diharapkan dapat mengurangi jumlah rumah tidak layak huni di sekitar lokasi perusahaan dan memberikan dampak positif langsung bagi masyarakat.
"Kami berkomitmen untuk terus memperluas program ini, sehingga lebih banyak keluarga yang dapat merasakan manfaatnya,” katanya.
Salah satu penerima bantuan Runtilahu, Suliyah, warga Desa Terate, Serang, mengungkapkan, keluarganya merasa lebih nyaman setelah rumahnya direnovasi.
Selama ini, dia dan keluarganya sering kali khawatir rumah yang mereka tinggali akan roboh kapan saja karena kondisinya yang sudah sangat tidak layak sementara itu belum memiliki dana yang cukup untuk merenovasi rumah.
Baca juga: Karawang siapkan anggaran puluhan miliar untuk perbaiki rumah tidak layak huni
Setelah renovasi, rumah Suliyah kini dilengkapi dengan fasilitas sanitasi, yang sebelumnya tidak ada yang sebelumnya harus menumpang ke tetangga untuk kebutuhan tersebut.
Penerima bantuan lainnya, Juhariyah yang tinggal di Desa Tonjong, Serang, juga merasakan manfaat yang sama. Dengan rumah yang kini lebih nyaman, dia dan keluarganya, terutama anak-anaknya, dapat beraktivitas dengan lebih leluasa.
"Kami sangat bersyukur atas bantuan ini. Sekarang kami merasa lebih percaya diri di lingkungan masyarakat, karena sudah memiliki rumah yang layak huni," ujarnya.
Penjabat Sementara Kepala Desa Terate, Umar Yunani menyampaikan apresiasi kepada perusahaan atas kepeduliannya terhadap masyarakat, terutama membantu mereka mewujudkan tempat tinggal yang layak huni.
Menurut dia, hal itu sangat berarti karena rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia.
"Kami berharap program ini terus berlanjut karena manfaatnya cukup besar bagi masyarakat," ujarnya.