Badung (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi mengatakan bahwa Indonesia menyerukan The Global South untuk menjadi penggerak perubahan di tengah kondisi global yang semakin mengkhawatirkan dan berdampak pada ketidakstabilan perekonomian.
“Ini mengakibatkan perekonomian global menjadi tidak menentu dan negara berkembang, negara-negara dari Global South adalah yang paling terkena dampaknya,” kata Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi saat konferensi pers di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin.
Negara-negara Global South, lanjutnya, harus memiliki semangat yang sama untuk menjadi bagian penting dari perubahan dan menjadi bagian dari solusi melalui kemitraan dan kerjasama yang lebih solid.
Menteri Retno menjelaskan bahwa keinginan untuk memperkuat peran dan kerja sama Selatan-Selatan disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia saat memimpin Joint Leaders’s Session Indonesia-Africa Forum dan High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) di Bali.
“Presiden RI dalam pembukaan sesi Leaders juga menyampaikan untuk menjadi bagian dari solusi masalah global, Indonesia berkomitmen untuk terus memerankan sebagai bridge builder, sebagai jembatan antara perbedaan-perbedaan dan juga menjadi jembatan dalam membela kepentingan The Global South,” ucapnya.
Presiden Jokowi, dikatakannya, juga menyuarakan untuk terus memperjuangkan kesetaraan, keadilan bagi negara-negara berkembang karena kini saatnya suara dan kepentingan The Global South didengarkan dan hak The Global South atas pembangunan harus dihormati.
Lebih lanjut, Menlu menuturkan IAF bertujuan memperkokoh kerjasama ekonomi yang saling menguntungkan yang dilandasi oleh hubungan politik dan historis antara Indonesia dan Afrika yang terbangun kokoh sejak 1955. Dia menegaskan bahwa kedekatan historis dengan negara-negara Afrika harus terus dijaga, dan Semangat Bandung perlu terus dikibarkan.
“Tadi saya sampaikan bahwa beberapa negara bahkan menyebutkan bahwa Spirit Bandung akan menjadi kompas dalam menavigasi upaya pembangunan dan kerja sama anatara negara-negara selatan,” tutur dia.