Pangan suatu daerah menjadi bahasan yang hangat dari masa ke masa. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penyerap tenaga kerja yang tinggi di Indonesia serta seluruh dunia.
Sementara kondisi bidang pangan di Indonesia tidak lepas dari peranan wanita yang turut berkontribusi dalam pengusahaan pangan suatu daerah. Telah banyak dibentuk Kelompok Wanita Tani (KWT) di berbagai daerah untuk menunjang peran kaum wanita di sektor pertanian.
Namun berbagai kendala masih ditemui dalam pengembangannya. Aspek yang banyak disoroti terhadap masalah pengembangan KWT adalah pengetahuan dan keterampilan anggota dalam menghadapi tantangan
zaman modern.
Sekelompok mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M) melakukan pembinaan ke KWT Sekar Arum, Desa Lumpang, Kecamatan Parung Panjang, Bogor. Mereka menerapkan konsep pendidikan berbasis masyarakat.
Program PKM-M dikemas bernama "Smart Ecoprofitable Local Food" (SELF), diawali dengan observasi lapang mengenai potensi desa. Tim PKMM yang diketuai Tri Eva Laila menemukan potensi besar keanekaragaman bahan pangan ubi ungu, pisang, dan singkong. Ketiga komoditas tersebut dijadikan modal awal untuk peningkatan kualitas ekonomi dari KWT Sekar Arum. PKM-M ini beranggotakan Moh. Nailun, Ni’am, Hifzullisan Sohih, Gunung Aji, Massaid, dan Alfia Irfani.
Sejak bulan Maret 2017 tim PKMM SELF melakukan kegiatan setiap minggunya di rumah bendahara KWT Sekar Arum. Desa Lumpang sendiri sebelumnya telah mendapatkan perhatian dari beberapa program pemerintah di bagian pemberdayaan masyarakat, namun keberlajutannya kurang diperhatikan. Melalui pertemuan seminggu sekali KWT Sekar Arum PKMM SELF berusaha membangkitkan lagi potensi masyarakat khususnya KWT yang telah ada di Desa Lumpang.
Menggunakan kreativitas, ibu-ibu anggota KWT mengolah ketiga bahan pangan tersebut menjadi makanan yang berpotensi laris di pasaran, yakni keripik singkong bayam, kue biji ketapang ubi ungu, dan kue akar kelapa dari pisang. Setelah pengembangan produk, program lainnya dijalankan sebagai strategi penguatan.
Kegiatan pelatihan pengemasan menjadi salah satu langkahnya. KWT Sekar Arum dilatih untuk bisa menerapkan pengemasan pangan yang baik. Saat ini setiap kreasi produk KWT telah dikemas dengan kemasan yang menarik dan aman.
Pelatihan pemasaran juga dilakukan kepada ibu-ibu KWT Sekar Arum di antaranya bagaimana melakukan analisis usaha dan perluasan pemasaran. Untuk menunjang keberlanjutan usaha, produk buatan KWT Sekar Arum juga dibimbing untuk pendaftaran PIRT.
Pemasaran produk sampai saat ini dilakukan dengan sistem pemesanan, ke depannya diharapkan produksi dapat rutin dilakukan. Penggunaan berbagai media online pun dikenalkan pada anggota KWT agar dapat menyentuh lebih banyak kalangan dalam hal pemasaran.
Melalui Program PKMM SELF masyarakat dapat melihat bagaimana potensi pangan setempat bisa menggerakkan perekonomian tidak hanya sebatas budi daya tanaman, tetapi hingga menjadi produk akhir yang dikelola dengan baik. (eaw/ris)