Kota Bogor (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Jawa Barat telah mengecek secara langsung plafon masjid agung setempat yang jebol saat hujan deras pada Kamis (1/8) malam, guna penanganan lebih lanjut.
Penjabat Wali Kota Bogor Hery Antasari di Kota Bogor, Jumat, menyatakan telah memberikan arahan kepada Dinas PUPR untuk melalukan penanganan atas kejadian itu.
“Dinas PUPR sudah mengecek langsung ke lapangan. Arahan saya segera diselesaikan saja, jadi Dinas PUPR akan menangani langsung,” kata dia.
Baca juga: Masjid Agung Kota Bogor diresmikan setelah selama 7 tahun revitalisasi
Baca juga: Pemkot Bogor targetkan pembangunan Masjid Agung selesai akhir Februari 2024
Ia menjelaskan penyebab jebol plafon masjid yang baru diresmikan pada Maret 2024, disinyalir akibat hujan deras yang melanda Kota Bogor pada Kamis (1/8) petang hingga malam.
Selama sekitar dua pekan, katanya, Kota Bogor tidak diguyur hujan. Hal itu menyebabkan kayu atau material bangunan yang sudah tidak lama dihantam hujan langsung terdampak hujan deras.
“Tambah lapuk, bocornya tambah lebar, dan sebagainya. Jadi memang ini ada risiko kita sebagai kota hujan yang harus diantisipasi. Tapi pemkot siap untuk selalu memberikan solusi perbaikan,” katanya.
Baca juga: Pemkot Bogor segera buka lelang pembangunan Masjid Agung tahap ketiga pada 2022
Saat terjadi hujan deras itu, katanya, sejumlah jalan protokol di Kota Bogor juga mengalami banjir lintasan dan tergenang air.
Oleh karena itu, kata Hery, perbaikan jalan akan dilakukan secara bertahap, terutama di tempat-tempat yang sudah terbaca sering mengalami genangan air saat curah hujan tinggi.
“Kita bertahap saja. Per titik-titik yang sudah ketahuan ada genangan ketika curah hujan maksimal,” ucapnya.