Kota Bogor (ANTARA) - Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya Sugiarto menitipkan agar Masjid Agung Kota Bogor yang baru diresmikan agar dikelola dengan baik dan amanah.
“Saya titip masjid ini. Mengelolanya, pengelolanya harus baik dan amanah, jadi masjid ini milik semua umat. Nggak ada yg dipinggirkan umat Islam di kota ini, semua dirangkul dan diberdayakan,” kata Bima usai peresmian masjid itu di Kota Bogor, Kamis.
Ia meminta agar Masjid Agung menjadi masjid pemersatu dan menjadi jembatan nomor satu bagi umat Islam di Kota Bogor.
Baca juga: Mendag Zulkifli Hasan resmikan Masjid Agung Kota Bogor
Baca juga: Masjid Agung Kota Bogor diresmikan setelah selama 7 tahun revitalisasi
Oleh karenanya, Bima mengaku akan fokus merumuskan jajaran Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dari Masjid Agung sebelum akhir masa jabatannya.
“Siapa saja yang ada di dalamnya, kewenangannya, penganggarannya dari mana saja. Pengelolaannya itu harus profesional, melibatkan semua unsur, bisa mengayomi, mempersatukan. Itu nomor satu,” ucapnya.
Melihat posisi masjid yang sangat strategis dengan dikelilingi pasar, alun-alun, dan stasiun kereta, Bima juga berpesan agar pengelola Masjid Agung bisa memberdayakan warga sekitar.
Bahkan, ia menyebut Masjid Agung Kota Bogor harus menjadi katalisator tertibnya kawasan. Jangan sampai pasar yang bersebelahan dengan masjid yang megah, malah justru berantakan.
“Itulah kawasan terintegrasi. Bukan secara fisik saja, tapi fungsi masjid ini harus berjalan,” jelasnya.
Baca juga: Masjid Agung Kota Bogor akan diresmikan pada Maret 2024
Masjid Agung Kota Bogor di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Cibogor, akhirnya diresmikan pada Kamis setelah direvitalisasi selama tujuh tahun.
Pembangunan Masjid Agung dilaksanakan selama tujuh tahun sejak 2016 sampai 2023 dengan total anggaran sebesar Rp113,3 miliar.