Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan meminta partisipasi seluruh elemen masyarakat dalam upaya menanggulangi kasus penyakit tuberkulosis baik melalui pencegahan, deteksi, maupun pengobatan hingga sembuh.
Dia menyebutkan penyakit tuberkulosis merupakan permasalahan kesehatan dunia yang seharusnya sudah terkendali, terlebih di Indonesia yang notabene mengalami peningkatan kesejahteraan, namun masih banyak ditemukan pasien tuberkolosis berdasarkan hasil survei dan pemeriksaan di berbagai fasilitas kesehatan.
"Dan itu kuncinya sebenarnya kalau masyarakat sadar, keluarga mendukung dan membantu pasien dengan rutin melakukan pengobatan selama enam bulan. Itu gratis dan bisa sembuh, namun memang butuh disiplin," katanya di Cikarang, Kamis.
Baca juga: Pemkab Bekasi bentuk TP2TB upaya tekan kasus TBC
Baca juga: Bekasi perkuat sarpras faskes dukung eliminasi penyakit TBC 2030
Baca juga: Pemkab Bekasi bentuk TP2TB upaya tekan kasus TBC
Baca juga: Bekasi perkuat sarpras faskes dukung eliminasi penyakit TBC 2030
Menurut dia Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) juga perlu digalakkan kembali kepada masyarakat. Mulai dari kebersihan rumah, sanitasi air bersih, serta pengelolaan sampah di sekitar lingkungan yang menjadi salah satu faktor pencegah penyebaran penyakit ini.
"Tidak hanya berobat rutin sampai sembuh namun yang sehat juga harus menjaga kesehatan, terutama kebersihan lingkungan. Insya Allah Indonesia khususnya Kabupaten Bekasi bisa terbebas dari TBC," katanya.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Oriza Rosativa mengatakan penanganan tuberkolosis dilakukan melalui gerakan serentak pengobatan di seluruh puskesmas disertai pengawasan intensif selama enam bulan agar tidak terputus obat yang menyebabkan pasien harus mengulang perawatan dari awal.
Baca juga: Dinkes: Sebaran TBC di Kabupaten Bekasi Januari-September 2023 capai 10.000 kasus
Baca juga: Dinkes: Sebaran TBC di Kabupaten Bekasi Januari-September 2023 capai 10.000 kasus
"Kami juga terus berkoordinasi terkait ketersediaan obat karena alur distribusi dari pemerintah pusat ke pemerintah provinsi terlebih dahulu sebelum ke kabupaten maupun kota. Kami juga melakukan pengawasan langsung di puskesmas karena saat ini seluruh puskesmas serentak melakukan pengobatan TB ini," kata dia.