Kota Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, mengedukasi masyarakat cara menangani tabung gas bocor setelah beberapa kali terjadi peristiwa yang sama di wilayahnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Hidayatulloh di Kota Bogor, Jumat, menyampaikan kejadian gas bocor hingga menyebabkan kebakaran di Kota Bogor sudah terjadi enam kali pada 2024, dengan jumlah korban 13 orang.
“Ini akan jadi perhatian. Mitigasi hal yang utama. Edukasi juga hal yang utama. Jangan sampai kejadian seperti ini berulang lagi,” kata Hidayatulloh.
Baca juga: Pemkot Bogor bantu pbiaya pengobatan korban gas bocor di Baranangsiang
Ia menyebut, hal ini disosialisasikan kepada pengurus dan aparat wilayah, agar mengingatkan warganya tetap berhati-hati ketika menggunakan tabung gas.
“Kami juga ingin memastikan pengurus wilayah terus melakukan sosialisasi edukasi agar masyarakat berhati hati menggunakan gas,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hidayatulloh menjelaskan, ketika ada kebocoran pada tabung gas, warga harus mencabut selang dari kompor gas. Kemudian memastikan di sekitar sudah tidak ada lagi bau gas.
“Setelah itu jangan menggunakan kompor, dan tolong menyampaikan informasi ini kepada pengurus setempat. Lalu berkoordinasi dengan dinas terkait,” kata Hidayatulloh.
Baca juga: Tujuh orang luka akibat tabung gas elpiji 3 Kg meledak di Kota Bogor
Peristiwa yang baru saja terjadi ialah warga Kelurahan Baranangsiang berinisial R (54 tahun), tersambar api akibat gas bocor di kediamannya pada Jumat pagi.
Lalu pada Minggu (9/6/2024), tabung elpiji 3 kilogram yang diduga mengalami kebocoran meledak di Kampung Lebaksari, Kelurahan Paledang, Kota Bogor dan menyebabkan tujuh orang mengalami luka bakar.