Kota Bogor (ANTARA) - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Himpunan Alumni (HA) Institut Pertanian Bogor (IPB) University menggelar Agromaritim Outlook 2024 dan akan menyampaikan masukan tentang agromaritim kepada pemerintah Indonesia.
Ketua Umum HA IPB, Walneg S. Jas, di Kota Bogor, Selasa, mengatakan isu agromaritim dulunya digaungkan hanya secara parsial. Bahkan tokoh atau pakar IPB hanya bicara secara individu.
“Kalau sekarang, kita rapatkan barisan, kita bentuk dalam bentuk buku. Kita bentuk konsepnya, naskah akademiknya, benar-benar dsri seluruh stakeholdernya IPB,” kata Walneg.
Baca juga: HA IPB undang para capres Pemilu 2024 untuk dialog agromaritim
Ia menjelaskan, HA IPB mengumpulkan alumninya yang berperan sebagai pengamat, peneliti, pengusaha, bekerja di Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan peran lainnya.
Setelah itu, kata Walneg, dibuat ide-ide dan konsep terkait agromaritim yang akan disampaikan kepada pemerintah.
“Kami berharap, bukan kita ingin menonjol, tapi agromaritim ini ranah pemikiran dan penelitiannya itu ada di IPB salah satunya. Komplit di IPB,” ucapnya.
Walneg menyampaikan, saat ini buku putih soal agromaritim yang disusun HA IPB sudah bisa diakses melalui laman HA IPB. Sehingga masyarakat bisa mengakses langsung.
Baca juga: HA IPB resmi luncurkan buku putih yang memuat masukan menuju Indonesia emas 2045
Sedangkan untuk ke pemerintah, kata Walneg, HA IPB telah menyampaikan masukan kebijakan pembangunan agar menonjolkan agromaritim kepada calon-calon presiden RI.
“Tapi nanti secara khusus kita minta waktu untuk memaparkan lebih detail. Jadi tidak hanya buku, tapi presentasi memaparkan lebih detail. Sehingga kasus-kasus langka beras, bawang putih, tidak terjadi lagi di masa yang akan datang,” ucapnya.
Ketua penyusun buku putih soal agromaritim IPB, Profesor Bustanul Arifin, mengatakan dalam Agromaritim Outlook 2024 para panelis menyampaikan potensi dan tantangan agromaritim di Indonesia.
Baca juga: HA IPB susun buku putih agromaritim untuk Indonesia dan dunia
“Karena kalau kita bicara aglomaritim bukan hanya agro dan maritim, tapi integrasi keduanya. Secara substansi dan strategis, lautan bukan pemisah, tapi penghubung dari beberapa sektor,” katanya.