Trenggalek, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hanif Faisol Nurofiq menanam bambu di Dillem Wilis, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur sebagai salah satu upaya mitigasi bencana tanah longsor.
"Akar bambu kalau kita tanam akan menjalar, jadi saling mengikat sehingga top soil (lapisan tanah teratas) yang tidak terlalu tebal di Trenggalek ini terikat kuat dalam rangkaian bambu," kata Hanif pada Sabtu.
Hampir 55 persen kawasan tanah Trenggalek adalah tutupan tanah hutan, namun perlu diingat bahwa Trenggalek juga memiliki lahan kritis dan sangat kritis, hampir 21 persen.
Kementerian LH akan terus mendorong kegiatan reboisasi dan rehabilitasi di Kabupaten Trenggalek.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin yang turut menanam bambu menegaskan komitmen meningkatkan perekonomian masyarakat dengan menyeimbangkan antara ekonomi dan ekologi.
"Masyarakat Trenggalek ingin jadi percontohan bahwa ekonomi dan ekologi bisa jalan bareng-bareng. Kalau hutannya enggak dimanfaatkan, kita mau makan apa, selama ini daerah maju sebatas karena industri ekstraktif, padahal, ada nilai ekonomi karbon," kata Nur Arifin.
Baca juga: Menteri LH: Rehabilitasi dan konservasi lahan solusi cegah bencana