Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyebut biaya politik di Indonesia yang tinggi menjadi salah satu kendala bagi perempuan untuk maju menjadi calon anggota legislatif dalam Pemilu 2024.
"Untuk duduk menjadi seorang legislator itu perlu biaya besar," kata Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Politik dan Hukum KemenPPPA Iip Ilham Firman, di Jakarta, Senin.
Sehingga, baik laki-laki maupun perempuan tidak mudah untuk mendapatkan dana kampanye yang bisa membiayai kampanye mereka secara masif.
"Sehingga ini menjadi persoalan dalam meningkatkan elektabilitasnya di mata publik," kata dia.
Baca juga: KemenPPPA pastikan pendampingan anak perempuan korban pemerkosaan di Kota Bandung
Baca juga: KemenPPPA minta penanganan kasus ibu tenggelamkan bayinya perhatikan kepentingan anak
Iip Ilham Firman juga menyoroti masih adanya budaya yang memisahkan politik dengan perempuan.
"Politik dianggap suatu bidang yang keras, yang tidak cocok bagi perempuan, itu hanya untuk laki-laki. Dan itu secara kultural menyebabkan perempuan masih terpisah dari politik," kata Iip Ilham Firman.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat untuk mendukung keterwakilan perempuan di parlemen pada Pemilu 2024.
"Melakukan upaya secara masif untuk melakukan kampanye digital guna mendukung keterwakilan perempuan di parlemen," kata Iip Ilham Firman.
Baca juga: KemenPPPA: Pemerintah percepat penyusunan RPP dan RPerpres pelaksana UU TPKS
Iip Ilham Firman mengatakan Menteri PPPA Bintang Puspayoga dijadwalkan akan merilis kegiatan bertagar "2024 dukung keterwakilan perempuan di parlemen" pada Selasa (23/1).
Menurut Iip Ilham Firman, sosialisasi akan dilakukan secara digital dan disebarkan secara luas di platform digital milik kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.
KemenPPPA sebut biaya politik tinggi kendala perempuan maju jadi caleg
Senin, 22 Januari 2024 22:07 WIB
Untuk duduk menjadi seorang legislator itu perlu biaya besar.