Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan tengah mengejar stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) mencapai 3 juta ton untuk menjaga ketahanan pangan sebagaimana instruksi Presiden Joko Widodo.
"Tentunya stok Bulog akan selalu dijaga di atas 1 juta ton. Namun kemarin Presiden meminta penambahan stok sampai terus mendekati 3 juta ton. Ini untuk memastikan bahwa dalam kondisi apapun, entah itu climate change, El Nino atau apapun, negara itu punya stok yang siap sedia digelontorkan ke masyarakat," kata Kepala NFA Arief sebagaimana dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
NFA mencatat stok beras per 5 Desember yang ada di Bulog mencapai 1,5 juta ton. Sementara ID FOOD juga mengelola komoditas beras sejumlah 2.260 ton. Sedangkan Cadangan Beras Pemerintah Daerah Provinsi (CBPP) se-Indonesia tercatat ada 6.735 ton.
Baca juga: NFA bersama Bulog siapkan bantuan pangan beras tambahan untuk akhir 2023 dan awal 2024
Baca juga: NFA intervensi stabilisasi harga dengan kirim cabai aerah sentra Sulawesi Selatan ke Jakarta
Upaya penguatan CBP, sebut Arief, salah satunya dengan mengoptimalkan hasil panen petani dalam negeri. Menteri Pertanian sendiri menuturkan bahwa target tanam paling sedikit adalah 1 juta hektar, sehingga dalam sebulan bisa dipanen lebih dari 2,5 juta ton.
Jika areal tanam tersebut bisa ditingkatkan menjadi 1,5 atau 2 juta hektar, lanjutnya, maka impor beras tidak lagi dibutuhkan karena kebutuhan beras bisa sepenuhnya dipenuhi dari dalam negeri.
"Impor ini kita lakukan sangat terpaksa, karena kita ingin ekonominya bergeraknya ada di Indonesia, petaninya ada di Indonesia, penggiling padinya juga ada di Indonesia, jadi roda ekonominya ada di Indonesia. Setelah ini kita harus hand in hand untuk memperkuat CBP dan utamakan produksi tentunya dari dalam negeri," ucapnya.
Baca juga: NFA tekankan pentingnya kerja sama antardaerah jaga ketahanan pangan
Lebih lanjut Arief menyampaikan bahwa NFA tutut memastikan bahwa ketersediaan stok CBP ada dan cukup di seluruh penjuru Indonesia, baik dari daerah barat hingga Indonesia timur.
"Presiden memerintahkan saya sebagai Kepala Badan Pangan Nasional untuk memastikan stok beras sampai ke Indonesia Timur, juga Indonesia Tengah, semua harus ada. Kemarin dari Indonesia Barat, Timur, dan Tengah. Lalu di NTT kita menyaksikan stok Bulog dalam kondisi yang cukup," tuturnya.