Ambon (ANTARA) - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla meminta PMI Kota Ambon untuk menetapkan biaya pengambilan darah senilai Rp490 ribu per kantong.
Hal itu disampaikan Jusuf Kalla saat berkunjung ke kantor PMI Kota Ambon, di Kelurahan Kudamati, Senin, dalam rangka meninjau fasilitas kantor dan mendengar penjelasan petugas tentang jumlah pendonor.
“Tadi Pak Jusuf Kalla tekankan dan berpesan untuk membantu penyesuaian biaya pengambilan darah, sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) yaitu Rp490 ribu per kantong. Karena ini perintah, jadi akan kami sesuaikan tahun depan,” kata Ketua PMI Ambon Edwin Pattikawa, di Ambon, Senin.
Baca juga: JK apresiasi kegiatan donor darah HUT Ke-78 TNI secara serentak
Baca juga: JK minta pengusaha di Indonesia bantu percepatan pemulihan korban gempa Cianjur
Edwin Pattikawa menambahkan Ketua Umum PMI itu juga berpesan agar memastikan ketersediaan stok darah selalu tercukupi. Kata dia, permintaan itu menjadi tugas bagi PMI Ambon, mengingat stok darah saat ini sedang terbatas.
“Ada kalanya golongan darah tertentu susah diperoleh, seperti AB, B+, A+. Tapi kalau golongan darah O itu mudah. Untuk itu, ini sudah jadi PR bagi kita,” ungkapnya.
Sementara itu,Jusuf Kalla disela-sela kunjungannya mengingatkan tugas penting sebagai relawan. “Kita mempunyai tugas-tugas rutin mempersiapkan segala bantuan-bantuan yang dibutuhkan masyarakat,” katanya.
Baca juga: Jusuf Kalla: HUT ke-77 PMI angkat tema "Terus Berbuat Kebaikan"
Yang sangat penting, menurutnya, bagaimana melibatkan masyarakat untuk membantu kegiatan dari segi dana maupun sarana prasarana. Selain itu, kata dia, mempersiapkan mental relawan untuk siap berhadapan dengan bencana yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
“Itulah niat baik, yang mana tanpa itu tugas kita tidak akan berjalan, tidak ada apa-apanya. Karena harmoni di masyarakat adalah saling membantu,” ucap Jusuf Kalla.
Ia juga meminta PMI daerah Maluku khususnya Ambon untuk membangun jaringan dengan masyarakat luas. “Tanpa itu kita tidak bisa menjadi apa-apa dan palang merah dilihat dari kecepatan layanannya,” ucap Jusuf Kalla.