Jayapura (ANTARA) - Akademisi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Cenderawasih, Daawia mengemukakan bahwa Tanah Papua menyumbangkan 50 persen keanekaragaman hayati di Indonesia.
Dengan dimilikinya kekayaan spesies, Indonesia masuk dalam negara dengan julukan Megadiversitas.
"Papua juga merupakan wilayah terakhir di bumi yang memiliki kehidupan liar (the last wildeness area in the world), sehingga kita harus bangga dan memelihara alam Papua dengan baik," kata Daawia kepada Antara di Jayapura, Minggu.
Baca juga: Enam danau UI dukung pelestarian keanekaragaman hayati di Depok
Dosen yang mengajar Entomology, Biologi Dasar, Pengetahuan Lingkungan, Entomology Kesehatan dan Hortikultura Fakultas MIPA Uncen itu mengatakan di Tanah Papua memiliki sekitar 50 daerah konservasi, namun perlu diperketat dan diawasi, karena banyak pelanggaran yang terjadi di daerah konservasi seperti perburuan atau penebangan pohon.
Penegakan aturan agar perburuan hewan-hewan yang dilindungi dan penebangan hutan di daerah konservasi dijatuhi hukuman.
Selain itu, juga harus dilakukan edukasi dengan memasukkan keanekaragaman hayati ke dalam kurikulum sekolah, mulai taman kanak-kanak (TK) hingga perguruan tinggi (PT), sehingga generasi muda disiapkan sejak awal dalam pelestarian alam dan keanekaragaman hayati Tanah Papua.
Baca juga: KLHK temukan tiga spesies tumbuhan dan satwa liar baru untuk jaga iklim dan perkaya biodiversitas
Akademisi sebut Papua sumbang 50 persen keanekaragaman hayati di Indonesia
Minggu, 5 November 2023 9:25 WIB
Papua juga merupakan wilayah terakhir di bumi yang memiliki kehidupan liar (the last wildeness area in the world), sehingga kita harus bangga dan memelihara alam Papua dengan baik.