Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) telah menangani 1.958,72 hektare kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dampak kemarau dan perubahan iklim El Nino.
"Kemarin (30/10) kami juga berhasil memadamkan 15,5 hektare karhutla," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan kasus karhutla hingga Senin (30/10) sudah mencapai 1.958,72 hektare dengan 894 kejadian tersebar di Kabupaten Belitung Timur 612,18 hektare dengan 305 kejadian dan Belitung Timur 439,03 hektare dengan 219 kejadian.
Baca juga: BPBD Kalteng bersama pihak terkait tangani 730,11 hektare lahan gambut yang terbakar
Selain itu karhutla di Kabupaten Bangka Barat sebanyak 247,99 hektare dengan 145 kejadian, Bangka Tengah 271,23 hektare dengan 90 kejadian, Bangka 136 hektare dengan 15 kejadian, Bangka Selatan 79,52 hektare dengan 52 kejadian, dan Kota Pangkalpinang 172,77 hektare dengan 68 kejadian.
"Karhutla kemarin hanya terjadi di Belitung Timur seluas 10,5 hektare dan Bangka Tengah seluas lima hektare, sementara kabupaten/kota lainnya nihil," katanya.
Menurut dia, saat ini kasus karhutla terus mengalami peningkatan karena kondisi cuaca yang panas dan semak belukar yang mengering.
"Kasus karhutla belum ada berkurang dan diperkirakan akan terus bertambah hingga memasuki musim hujan yang diperkirakan terjadi pada minggu pertama November tahun ini," katanya.
Baca juga: Kepala BMKG: Dampak fenomena El Nino 2023 di Indonesia lebih terkendali
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak membakar lahan dan tidak membuang puntung rokok sembarangan yang merupakan salah satu pemicu karhutla selama musim kemarau ini.
"Saat ini kondisi cuaca sangat panas, sehingga semak belukar di lahan-lahan yang mengering ini tidak dibakar akan terbakar dengan sendirinya," kata Mikron Antariksa.
BPBD Babel telah tangani 1.958,72 hektare karhutla dampak kemarau dan El Nino
Selasa, 31 Oktober 2023 12:27 WIB