Sebanyak 2.413 jiwa atau 613 kepala keluarga di Kejorongan Mudiak Simpang, Kecamatan Talama, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat terancam terisolasi karena jembatan menuju daerah itu terkikis hampir ambruk karena hantaman arus air Sungai Batang Sopan, Jumat.
"Jembatan itu terkikis sangat parah akibat hantaman air sungai yang membesar karena hujan yang terjadi sejak Kamis (13/7) sore hingga Jumat (14) 7)," kata Camat Talamau Andre Affandi di Simpang Empat, Jumat (14/7) 2023.
Ia mengatakan akibat hantaman air itu kondisi jembatan sudah sangat parah terkikis dan hampir ambruk.
Baca juga: PUPR siapkan pengganti sementara Jembatan Kali Glidik II di Lumajang yang ambruk tergerus banjir
Baca juga: Pemkab Lumajang data kerusakan akibat diterjang banjir lahar dingin Gunung Semeru
Baca juga: PUPR siapkan pengganti sementara Jembatan Kali Glidik II di Lumajang yang ambruk tergerus banjir
Baca juga: Pemkab Lumajang data kerusakan akibat diterjang banjir lahar dingin Gunung Semeru
"Jembatan itu merupakan satu-satunya akses masyarakat dari Timbo Abu ke Mudiak Simpang. Jima ambruk maka warga akan terisolasi," katanya.
Ia meminta warga meningkatkan kehati-hatian saat melintasi jembatan itu karena sudah rawan ambruk.
Selain jembatan yang hampir ambruk, hantaman air Sungai Batang Sopan Kampung Betung Jorong Timbo Abu itu juga mengakibatkan satu buah badan rumah dekat jembatan itu hanyut terbawa arus.
"Rumah itu milik Efrianto yang dijadikan tempat usaha ayam potong," katanya.
Ia mengimbau kepada warga Kecamatan Talamau umumnya agar meningkatkan kewaspasdaan menyikapi kondisi cuaca saat ini.
Kecamatan Talamau, katanya, merupakan daerah perbukitan yang sangat rawan longsor serta memiliki sungai besar yang sering meluap.
"Tetap waspada longsor dan banjir. Kami akan tetap memantau kondisi warga yang ada. Kepada warga jika ada bencana segera berikan informasi agar dapat diberikan bantuan dengan cepat," demikian Andre Affandi.