Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menargetkan sejumlah pencapaian hingga tahun 2027 mendatang untuk membantu mewujudkan tujuan pembangunan nasional atau 'Sustainable Development Goals' (SDGs) menyangkut air bersih tahun 2030.
"Target capaian ini tertuang dalam rencana bisnis perusahaan periode lima tahunan yakni 2023-2027," kata Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi Usep Rahman Salim di Cikarang, Selasa.
Dia mengatakan sasaran rencana bisnis perusahaan pelat merah milik Pemerintah Kabupaten Bekasi itu pada periode 2023-2027 antara lain cakupan layanan air bersih bagi masyarakat sebesar 60-70 persen di akhir tahun 2027.
Baca juga: Pemkab Bekasi serahkan tiga aset PDAM Tirta Bhagasasi ke Pemkot Bekasi
Kemudian tercapai jumlah penduduk kategori terlayani air minum dari 1.211.704 jiwa hingga penghujung tahun 2022 menjadi 2.720.240 jiwa pada tahun 2027, disertai penambahan sambungan langganan dari 302.926 saat ini menjadi 680.060 pada 2027.
"Selain itu, tercapainya kehilangan air dari 26,72 persen tahun 2022 menjadi 24,45 persen tahun 2027," katanya.
Kemudian penurunan tingkat kebocoran dari 26,72 persen tahun 2023 menjadi 25,02 persen tahun 2027. Terakhir, meningkatkan kompetensi pegawai pengelola air minum pada bidang masing-masing.
Baca juga: PDAM Tirta Bhagasasi resmi milik Kabupaten Bekasi
Usep menjelaskan perusahaan menetapkan 11 langkah strategi pengembangan untuk mencapai target tersebut di antaranya meningkatkan kualitas sistem manajemen perusahaan dalam tata kelola perusahaan.
Mendorong pemerintah daerah menerbitkan peraturan daerah yang mendukung rencana bisnis perusahaan, serta melakukan langkah konkret melalui program penurunan kehilangan air.
Selanjutnya, meningkatkan cakupan pelayanan, mengupayakan sumber pendanaan untuk pengembangan perusahaan baik melalui bantuan pemerintah daerah maupun investasi swasta. Menambah jaringan pipa transmisi dan distribusi untuk pengembangan pelayanan.
Baca juga: PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi ajukan modal Rp244 miliar optimalisasi layanan
Pihaknya juga terus berupaya mengembangkan sistem teknologi informasi terintegrasi, meningkatkan keandalan sistem pelayanan, serta meningkatkan kompetensi sumber daya manusia.
"Yang tidak kalah penting adalah merumuskan nota kesepahaman dengan pihak terkait dalam hal perizinan, klasifikasi ulang pelanggan, dan penyesuaian tarif secara bertahap sesuai aturan yang berlaku," kata dia.(KR-PRA).