Karawang (Antara Megapolitan) - Bocah obesitas ekstrem asal Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Arya Permana, gagal memenuhi keinginannya untuk sekolah di hari pertama masuk sekolah tahun ajaran baru 2016, Senin.
Pada awalnya, Arya yang baru naik kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Cipurwasari, Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru, Karawang, memenuhi keinginannya untuk sekolah dengan datang pagi-pagi.
Kedatangannya disambut teman-temannya di kelas. Beberapa saat setelah masuk kelas, pihak sekolah meminta seluruh siswa, termasuk Arya, untuk mengikuti apel atau upacara bendera di lapangan sekolah tersebut.
Seluruh siswa lain dari mulai kelas I-VI dengan mudah berlarian ke areal lapangan upacara. Tetapi Arya berjalan pelan sambil dituntun orang tuanya menuju lapangan upacara.
Bocah berusia 10 tahun yang memiliki berat badan hingga 190 kilogram secara tiba-tiba terpeleset saat akan memasuki areal lapangan upacara, hingga akhirnya terjatuh.
Tiba-tiba, bocah itu menangis dan kebingungan untuk berdiri karena beban badannya yang terlalu berat. Setelah dibantu kedua orang tuanya, Ade Somantri (42) dan Rokayah (37), akhirnya Arya bisa berdiri.
Sambil menangis, ia merengek tidak ingin melanjutkan sekolah di hari pertama masuk sekolah tersebut. Kemudian, kedua orang tua dan para guru di sekolah itu pun memenuhi keinginan Arya, dan akhirnya bocah itu pulang ke rumah.
"Arya memiliki kemauan keras untuk sekolah di hari pertama masuk sekolah ini. Dia (Arya) sudah datang ke sekolah sejak pagi, tapi karena terpeleset hingga terjatuh, akhirnya dia `ngambek` dan tidak mau melanjutkan sekolah di hari pertama tahun ajaran baru 2016," kata bapak Arya, Ade Somantri.
Jalan yang dilewati Arya dari kelasnya menuju areal lapangan upacara itu licin, karena pada Minggu (17/7) malam diguyur hujan. Sehingga Arya terpeleset sampai terjatuh.
"Mungkin dia malu karena terjatuh di depan umum. Lagi pula pakaiannya juga kotor setelah terjatuh, jadi Arya langsung pulang setelah terjatuh itu," kata dia.
Ia yakin dalam beberapa hari ke depan anaknya bisa mengikuti kegiatan belajar-mengajar di sekolahnya, yang jarak dari rumahnya kurang dari 100 meter. Orang tuanya juga akan membujuk agar Arya memenuhi keinginannya untuk tetap sekolah.
Sementara itu, Arya semula dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung sejak Senin (11/7), dan pulang ke rumahnya pada Sabtu (16/7).
Bocah berusia 10 tahun yang memiliki berat badan di atas 100 kilogram itu memaksa pulang karena ingin sekolah pada hari pertama masuk di tahun ajaran baru 2016.
Bocah Obesitas Karawang Gagal Memenuhi Keinginannya Sekolah
Senin, 18 Juli 2016 17:19 WIB
Dia (Arya) sudah datang ke sekolah sejak pagi, tapi karena terpeleset hingga terjatuh, akhirnya dia `ngambek` dan tidak mau melanjutkan sekolah di hari pertama tahun ajaran baru 2016.