Bogor (Antara Megapolitan) - Kementerian Pertanian melalui Inspektorat Jenderal memperkuat komitmennya untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih bebas dari korupsi melalui Gerakan Penerapan Revolusi Mental Antikorupsi guna mewujudkan swasembada pangan nasional.
"Pemerintahan yang bebas korupsi dimulai dari individu masing-masing yang memiliki mental dan integritas yang tinggi tidak mau berlaku curang hanya untuk kepentingan diri sendiri," kata Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian Justan Riduan Siahaan dalam Gerakan Penerapan Revolusi Mental Anti-Korupsi (PERMAK) di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin.
Kementerian Pertanian memiliki komitmen kuat untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang bebas dari korupsi melalui gerakan anti korupsi yang semula bernama Wilayah Bebas Korupsi (WBK) kini berganti menjadi PERMAK.
Menurut Justan, persoalan korupsi menjadi ancaman serius bagi Bangsa Indonesia, yang apabila tidak ada perbaikan maka lambat laun akan menghancurkan negara itu sendiri. Ia mengatakan praktek korupsi telah terjadi dimana-mana dan sangat mengkhawatirkan.
"Kita lihat bagaimana pemberitaan saat ini, penyelenggaraan Ujian Nasional diwarnai kecurangan, mau jadi apa bangsa kita ini, jika calon generasi bangsa kita sudah berlaku curang hanya untuk lulus ujian," katanya.
Ia mengatakan, lembaga anti korupsi seperti KPK dibuat untuk menindak pelaku korupsi yang merugikan negara. Tetapi perjalanan waktu, kasus korupsi semakin sering terjadi karena tidak adanya pencegahan sejak dini, oleh karena itu kini lembaga tersebut bergerak di lini pencegahan.
"Padahal harusnya KPK itu hanya menindak mereka yang korupsi, tetapi karena praktek itu terus terjadi dan belum ada pencegahannya, kini lembaga itu bergerak untuk melakukan pencegahan. Artinya, korupsi itu sudah semakin masif," ujarnya.
Menurutnya, pencegahan korupsi dimulai dari diri sendiri, dengan integritas serta mental yang kuat tidak ingin berbuat yang merugikan negara, serta bekerja sesuai tugas dan tanggungjawabnya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
"Seperti yang dilakukan pendiri bangsa ini, Soekarno-Hatta yang tidak memikirkan diri dan keluarganya mengejar kekayaan, tetapi membangun negara ini untuk masa depan anak cucu kita nanti," katanya.
Ia mengatakan, Gerakan PERMAK bertujuan mengubah pola pikir para pegawai negeri sipil memiliki integritas yang kuat agar jangan ada lagi keinginan untuk melakukan tindakan korupsi, dan diharapkan terwujudnya swasembada pangan nasional.
"Pemimpin yang berintegritas juga diperlukan eksistensinya, bisa dengan membentuk kelompok anti korupsi, bersama-sama mencegah korupsi. Jika nanti pemimpinnya berganti, kelompok ini akan terus ada yang mengingatkan kembali, agar korupsi itu tidak lagi terjadi," katanya.
Menurutnya, membangun tunas-tunas baru pegawai yang memiliki mental serta integritas kuat menjadi keharusan, agar kedepan pegawai baru tersebut menjadi calon pegawai masa depan yang memiliki kesadaran penuh untuk mengabdi tanpa mencari keuntungan dari jabatannya.
Justan menambahkan, tahun lalu Kementerian Pertanian mendapatkan WBK sebesar 89 persen. Tahun 2016 hingga 2019 mendatang ditargetkan WBK sebesar 89 persen, untuk emncapainya dibuat dalam tiga level dimana masing-masing unit bergerak melaksanakan programnya dan sudah memiliki alat pengendali, serta kesadaran untuk membangun integritas.
"Pegawai dilingkup Kementerian Pertanian harus menyadari betul perannya, sebagai lembaga yang mengurus persoalan pangan bangsa ini, jangan sampai kita berlaku curang, karena ini menyangkut hidup rakyat Indonesia yang harusnya kita utamakan," katanya.
Kegiatan Gerakan Penerapan Revolusi Mental Anti Korupsi (PERMAK) Kementerian Pertanian mengangkat tema besar "Membangun tunas integritas menuju integritas bangsa" diikuti ratusan CPNS dan pegawai eselon I di lingkungan Kementerian Pertanian termasuk Irjen. Acara berlangsung selama dua hari mulai tanggal 25-26 April. Dalam kegiatan tersebut para peserta diberikan pemahaman tentang integritas dan upaya pencegahan korupsi.
Kementan Perkuat Komitmen Antikorupsi Wujudkan Swasembada
Senin, 25 April 2016 17:45 WIB
Pemerintahan yang bebas korupsi dimulai dari individu masing-masing yang memiliki mental dan integritas yang tinggi tidak mau berlaku curang hanya untuk kepentingan diri sendiri.