Dalam peluncuran penyediaan wifi gratis di area Stasiun dan ruang publik alun-alun kota ini mendapatkan rekor MURI tercepat di dunia dengan rata-rata 1.500-1.900 mbps.
"Terima kasih PT. KAI dan Searce (pihak ketiga) atas kolaborasinya. Ini yang saya maksud sebagai akselerasi, Pemerintah daerah membangun infrastruktur ruang publiknya, KAI menata dan menyediakan fasilitas pendukungnya," ujarnya Bima saat sambutan.
Baca juga: DPRD Kota Bogor pertanyakan fasilitas wifi publik gratis untuk siswa
Menurut Bima, dari konsep revitalisasi, integrasi dan akselerasi, ruang publik dikembalikan kepada publik untuk bisa dimanfaatkan agar terintegrasi dengan wilayah sekitar dan kemudian terjadi akselerasi kegiatan-kegiatan ekonomi yang bermanfaat bagi warga.
"Ini contoh bagaimana tiga pasak itu bisa dilakukan dengan tanpa mengandalkan APBD saja." kata Bima.
Bima meyakinkan fasilitas tersebut akan seterusnya gratis selama Kota Bogor masih berdiri bagi masyarakat yang akan berkegiatan di sekitar alun-Alun kota, baik bekerja, bermain atau bersantai.
Penataan alun-alun pun akan terus berlanjut dengan menyediakan tempat sampah, kursi dan pedestrian dari anggaran pemerintah daerah. Sementara, PT. KAI pun akan melaksanakan porsinya, yakni membuat kafe-kafe yang dapat dijangkau oleh pengunjung alun-alun.
Baca juga: Wifi gratis di Kota Bogor membantu pelajar ikuti PJJ
Alun-alun Kota Bogor diapit oleh Stasiun Bogor yang berdiri sejak tahun 1881 dan Masjid Agung Bogor yang masih dalam pembangunan hingga 2023.
Selain itu, Alun-alun dan Stasiun Bogor juga dekat dengan Balai Kota Bogor, Mapolresta Bogor Kota dan Pasar Kebon Kembang.
Di dalamnya terdapat beberapa fasilitas seperti area bermain anak, olahraga, taman, religi.
"Penataan ini akan terus berlanjut. Ini hanya salah satu cara untuk mengisi ruang publik ini dengan fasilitas infrastruktur yang bermanfaat bagi warga," kata Bima.
Baca juga: Lokasi CFD Kota Bogor Dilengkapi Wifi
Sementara itu, Executive Vice President (EVP) Daerah Operasional 1 Jakarta PT. KAI Suryawan Putra Hia mengatakan rekor MURI yang didapatkan bukanlah tujuan. Pihaknya hanya ingin memaksimalkan layanan bagi masyarakat.
"Bukan tujuan sebenarnya. Yang terpenting masyarakat mendapat manfaat yang baik," ujarnya.*